Santri Ujian Praktik Kelas 12 Dengan Pakaian Ihram
18 Desember 2025– Pendidikan sejati bukan hanya tentang seberapa banyak teori yang mampu dihafal oleh siswa di dalam kelas, melainkan sejauh mana ilmu tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Menyadari pentingnya aspek aplikatif dalam beragama, SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja berusaha konsisten mengedepankan kualitas pemahaman santri melalui rangkaian ujian praktik Pendidikan Agama Islam (PAI) yang komprehensif. Pada tahun ini, ujian praktik dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 6 Desember 2025, dengan tempat yang berbeda-beda tergantung jenjang.
Ujian praktik di SMAIT As-Syifa Wanareja telah ada sejak lama dan diadakan tiap akhir semester sesudah ujian tahfizh. Meskipun dari tahun ke tahun materi praktik yang diujikan berbeda-beda tergantung kurikulum agama tiap jenjang, ujian ini konsisten diadakan sebagai penilaian akhir pemahaman murid terhadap materi Fikih Islam yang dipelajari oleh setiap tingkat kelas. Program ini dirancang secara berjenjang untuk memastikan kemantapan ibadah para lulusan, mulai dari ibadah mendasar hingga ibadah yang khusus.
Langkah awal dimulai dari kelas 10, di mana fokus utama diletakkan pada penyempurnaan ibadah harian. Ujian praktik untuk jenjang ini meliputi tata cara berwudhu dan pelaksanaan salat sunnah duha. Urgensi dari ujian ini adalah karena wudhu adalah kunci sahnya salat. Seringkali, karena sudah dianggap sebagai kebiasaan sejak kecil, banyak detail-detail sunnah dan rukun wudhu yang terabaikan sehingga perlu pemantapan kembali melalui ujian. Ujian ini dilakukan di tempat wudhu masjid An-Najah SMAIT As-Syifa Wanareja.
Melalui ujian ini, para santri kelas 10 dipandu untuk memastikan air mengenai seluruh anggota wudhu dengan sempurna sesuai tuntunan syariat, memastikan sunnah-sunnah wudhu terlaksana, serta menghafal doa sebelum dan sesudah wudhu. Selain itu, mereka diuji dalam praktik salat sunnah duha, sebagai upaya untuk membiasakan mereka tidak hanya mengejar kewajiban, tetapi juga mencintai amalan tambahan yang mampu menyempurnakan pahala.
Memasuki kelas 11, kurikulum praktik PAI di As-Syifa Wanareja mulai menyentuh aspek kebutuhan spiritual yang lebih mendalam. Santri tidak lagi hanya diuji pada ibadah rutin, melainkan pada pemahaman berbagai salat sunnah yang menjadi solusi atas problematika hidup, seperti salat Istikharah, Istisqa, dan Tahajjud.
Dalam ujian ini, karena masalah waktu dan beberapa salat mengharuskan kondisi tertentu untuk dipraktikkan, santri hanya diwajibkan untuk menghafal bacaan sekaligus memahami filosofi di baliknya. Salat Istikharah diajarkan sebagai sarana berkomunikasi dengan Allah saat berada di persimpangan pilihan. Salat Tahajjud ditekankan sebagai sarana penguatan karakter dan mental di sepertiga malam. Sementara itu, salat Istisqa memberikan pemahaman kolektif mengenai konsep taubat dan memohon rahmat Tuhan saat menghadapi masa sulit. Dengan praktik ini, santri diharapkan memiliki “pegangan” spiritual saat menghadapi tantangan di masa remaja mereka.
Puncak dari rangkaian ujian praktik ini berada di kelas 12, yaitu ujian tata cara ibadah umrah. Sebagai sekolah yang berbasis boarding school, As-Syifa ingin memastikan bahwa ketika santri lulus dan memiliki kesempatan berkunjung ke Tanah Suci, mereka sudah memiliki bekal ilmu yang mumpuni. Ujian ini dilaksanakan di lapangan dekat Aula Khadijah, dimana replika Ka’bah dibuat khusus untuk ujian ini.
Ujian praktik umrah di kelas 12 mencakup seluruh rangkaian manasik secara komprehensif, mulai dari teknis cara mengenakan kain ihram yang benar dan kokoh bagi santri laki-laki, hingga ketepatan dalam melafalkan niat serta memahami larangan-larangannya. Para santri dibimbing untuk melakukan simulasi prosesi tawaf mengelilingi replika Ka’bah dengan bacaan doa yang khusyuk, dilanjutkan dengan lari-lari kecil dalam prosesi sa’i antara bukit Shafa dan Marwah, hingga diakhiri dengan prosesi tahallul sebagai simbol pelepasan kain ihram.
Simulasi ini dilakukan seserius mungkin dengan pengawasan ketat dari para pembimbing agar santri mendapatkan pengalaman sensorik dan motorik yang mendekati kenyataan di Tanah Suci. Penekanan pada aspek teknis dan spiritual ini sangat penting agar ibadah yang dilakukan di masa depan bukan sekadar aktivitas fisik yang mengikuti kerumunan massa atau bergantung sepenuhnya pada mutawif, melainkan sebuah perjalanan ibadah yang didasari atas pemahaman fikih yang kuat dan mandiri.
Secara keseluruhan, rangkaian ujian praktik PAI di As-Syifa Wanareja membuktikan bahwa sekolah ini tidak hanya mencetak generasi yang cerdas secara akademik, tetapi juga generasi yang saleh secara ritual dan sosial. Melalui bimbingan yang terstruktur dari kelas 10 hingga 12, As-Syifa Wanareja menghadirkan pendidikan yang benar-benar menjadi bekal bagi dunia dan akhirat para santrinya.
Santri Ujian Praktik PAI Kelas 12
Murid di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja sejak 2024, yang sebelumnya juga menempuh pendidikan tingkat menengah pertama di SMPIT As-Syifa Boarding School Wanareja. Saat ini aktif sebagai Ketua Divisi Jurnalistik Tim Media Sekolah.