Subang – Sering kali kita mendengar nasihat, “Doa tanpa usaha itu bohong dan usaha tanpa doa itu sombong.” Ungkapan ini mengingatkan kita bahwa kesuksesan harus didasari dengan kerja keras dan tawakal. Tanpa keduanya, tujuan kita, baik dalam bidang akademik, tahfiz, maupun organisasi tidak akan tercapai dengan lancar dan penuh rintangan.
SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja kembali menorehkan prestasi membanggakan, yaitu lolosnya beberapa murid ke tingkat provinsi dalam kompetisi Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) yang diumumkan pada 9 September 2025.
SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja Putra mengirimkan 12 perwakilan untuk menghadapi kompetisi OMI. Para peserta telah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari di bawah bimbingan para guru pembina. Dengan dedikasi, perjuangan, usaha, dan doa, akhirnya lima siswa berhasil lolos dan menjadi perwakilan Kabupaten Subang di tingkat Provinsi Jawa Barat. Kelima delegasi ini telah membuktikan bahwa mereka layak tampil di panggung yang lebih besar.
Mereka adalah Muhammad Faris Al Hafiz (Matematika), Adyarakha Yusuf Alviandi, Muhammad Rafi Arfan (Fisika), Muhammad Fathi Khalafi M (Ekonomi), dan Muhammad Hajid Al-Abqory (Biologi). Para peserta yang lolos kini menjalani karantina pembelajaran tingkat lanjut untuk mempersiapkan diri menuju tingkat nasional.
Kompetisi OMI tingkat Kabupaten sebelumnya dilaksanakan pada 1–2 September 2025 di masing-masing regional. Untuk Kabupaten Subang, kegiatan ini bertempat di As-Syifa Boarding School Sagalaherang. OMI sendiri mencakup beberapa bidang pelajaran favorit, seperti Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Geografi, dan Ekonomi, yang dikombinasikan dengan pengetahuan agama—mulai dari aqidah, fiqh, sirah, Al-Qur’an, hingga hadis. Hal ini menciptakan tantangan baru dengan tipe soal yang berbeda dibandingkan kompetisi lainnya.
Para peserta yang lolos akan kembali mengikuti ujian tingkat provinsi pada 2–3 Oktober 2025, dengan uji coba sebelumnya pada 26–27 September 2025. Lokasi ujian masih sama seperti tingkat Kabupaten, yaitu di regional masing-masing, dengan sistem semi daring. Setibanya di lokasi, para peserta akan dikumpulkan dalam satu ruangan sesuai bidangnya, kemudian mengikuti ujian melalui Zoom dan diawasi langsung oleh pengawas.
Sebagai bentuk apresiasi, As-Syifa memberikan beasiswa bagi santri yang berhasil lolos di tingkat provinsi. Adapun skemanya: juara 1 mendapat potongan biaya sebesar 40%, juara 2 sebesar 30%, dan juara 3 sebesar 20%.
Bagi santri yang belum berhasil melangkah ke tahap berikutnya, jangan menjadikan kegagalan ini sebagai hambatan untuk terus berkembang. Ingatlah, “Kegagalan hari ini akan menjadi batu loncatan terkuat menuju kesuksesan esok hari.” Teruslah berusaha dan berdoa, karena siapa pun bisa sukses jika mau berjuang.
Murid dari SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja. Berorganisasi di Multimedia Creative di bidang Jurnalistik sekaligus anggota inti tim OSN MTK.