Pernahkah anda belanja untuk membeli barang yang anda sukai di suatu pasar, kemudian setelah dicek ternyata barang yang anda sukai tadi naik harganya? Disinilah anda mengalami dilema, apakah tetap membeli atau tidak? dalam teori ekonomi mikro, perkara ini dibahas secara mendalam dalam sebuah bab. Bab tersebut adalah Bab Elastisitas Harga.
Konsep elastisitas dapat dijelaskan menggunakan logika kesetiaan dalam hal tanggapan atau respons terhadap perubahan. Elastisitas mengukur sejauh mana suatu benda atau sistem dapat berubah atau beradaptasi sebagai tanggapan terhadap perubahan pada faktor-faktor eksternal.
Mari kita gunakan analogi kesetiaan dalam hubungan antara pelanggan dan penjual dalam sebuah toko. Ketika harga suatu produk naik, seberapa banyak pelanggan tetap setia dan melanjutkan pembelian di toko tersebut? Sebaliknya, jika harga turun, seberapa banyak pelanggan baru tertarik dan beralih ke toko tersebut?
Dalam hal ini, elastisitas harga mengacu pada seberapa responsifnya pelanggan dalam merespons perubahan harga. Jika pelanggan sangat setia dan tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan harga, elastisitas harga rendah. Dalam hal ini, perubahan harga tidak secara signifikan memengaruhi tingkat permintaan atau kesetiaan pelanggan.
Namun, jika pelanggan sangat sensitif terhadap perubahan harga, elastisitas harga tinggi. Ketika harga naik, pelanggan cenderung beralih ke toko lain yang menawarkan harga lebih murah. Sebaliknya, ketika harga turun, pelanggan baru tertarik dan berpindah ke toko tersebut. Dalam hal ini, perubahan harga berdampak signifikan pada tingkat permintaan dan kesetiaan pelanggan.
Dengan demikian, elastisitas memahami logika kesetiaan dalam hal respons terhadap perubahan. Semakin responsif pelanggan terhadap perubahan dalam faktor-faktor seperti harga, pendapatan, atau preferensi, semakin tinggi elastisitasnya. Sebaliknya, semakin sedikit respons yang terjadi, semakin rendah elastisitasnya.
Dalam konsep Elastisitas Harga ada barang yang masuk dalam sifat Inelastis Sempurna. Suatu barang yang masuk dalam kategori Inelastis Sempurna memiliki nilai elastisitas sama dengan nol. Artinya, perubahan kenaikan harga berapapun tidak akan membuat seseorang mengurangi konsumsinya terhadap suatu barang. Atau kita sebut konsumen tersebut sangat setia terhadap barang tersebut.
Misal, Ustadz Rasyid Baswedan sangat menyukai pomade merk syifa hair. Setiap bulannya Ustadz Rasyid biasa membeli sebanyak 2 pcs di harga Rp5.000,00 per pcs. Bulan depan ketika hendak membeli lagi, harga pomadenya naik menjadi Rp20.000 per pcs. Kenaikan harga tadi ternyata tidak mempengaruhi keputusan Ustadz Rasyid untuk membeli pomade tersebut, beliau tetap membeli 2 pcs sama seperti bulan sebelumnya. Inilah kategori barang yang memiliki sifat inelasis sempurna, konsumen sangat setia terhadap barang tersebut.
Mari kita coba kaitkan konsep kesetiaan ini dengan konsep kesetiaan terhadap Tuhan. Konsep kesetiaan terhadap Tuhan adalah konsep yang berkaitan dengan hubungan spiritual dan religius seseorang dengan Tuhan atau kepercayaan agamanya. Sementara itu, elastisitas harga yang sifatnya inelastis sempurna mengacu pada situasi di mana perubahan harga tidak berdampak pada tingkat permintaan atau kesetiaan pelanggan.
Meskipun konsep ini berbeda dalam konteksnya, kita dapat menarik sebuah analogi untuk menghubungkannya. Analogi ini lebih pada tingkat kesetiaan yang tidak tergoyahkan terhadap suatu kepercayaan atau keyakinan, seperti kesetiaan yang tak tergoyahkan terhadap Tuhan.
Ketika seseorang memiliki kesetiaan yang tak tergoyahkan terhadap Tuhan, artinya mereka memiliki keyakinan yang kuat dan teguh dalam agama atau kepercayaan mereka. Tidak ada perubahan atau perubahan eksternal yang dapat menggoyahkan iman mereka dalam Tuhan. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa kesetiaan mereka terhadap Tuhan memiliki sifat inelastis sempurna.
Demikian pula, dalam konteks elastisitas harga yang sifatnya inelastis sempurna, permintaan tidak terpengaruh oleh perubahan harga. Ini berarti konsumen tetap setia dan mempertahankan tingkat pembelian yang sama tanpa memperhatikan perubahan harga. Mirip dengan kesetiaan terhadap Tuhan, kesetiaan ini adalah kesetiaan yang kuat dan tak tergoyahkan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan, tidak peduli dengan fluktuasi harga.
Namun, perlu diingat bahwa elastisitas harga yang sifatnya inelastis sempurna sangat jarang terjadi dalam praktek ekonomi. Mayoritas produk dan layanan memiliki tingkat elastisitas harga yang berbeda, di mana perubahan harga memengaruhi tingkat permintaan. Analogi ini hanya mencoba menggambarkan kesetiaan yang tak tergoyahkan terhadap Tuhan dengan konsep elastisitas harga yang sifatnya inelastis sempurna sebagai perbandingan yang lebih mudah dipahami.
Sebagai penutup silahkan jawab pertanyaan ini, seberapa besarkah nilai elastisitas (kesetiaanmu) kepada Tuhan yang menciptakanmu?
Wallahu a’lam bi sawab.
for more information click: https://catatan-ekoakun.blogspot.com/
Tersenyumlah.