Halo, Bapak/Ibu Guru Hebat di SMAIT Assyifa Boarding School Wanareja!
Salam hangat dari sesama rekan di dunia pendidikan, khususnya dunia boarding school yang ritmenya memang non-stop! Saya bisa bayangkan betul bagaimana rasanya menjalani hari-hari di sana. Jadi guru Informatika? Oke. Wali Kelas? Siap. Staff penanggung jawab? Gaspol. Pengajar OSN? Mantap. Pembina Ekskul? Let’s go!
Rasanya seperti punya 7 nyawa dan 24 jam sehari itu tidak pernah cukup, ya? Jam kerja seolah cair, bisa dari subuh sampai larut malam. Tekanan itu bukan lagi tamu, tapi sudah jadi tetangga tetap di asrama.
Nah, karena tekanan ini sudah menjadi bagian dari “paket lengkap” mengabdi di boarding school, kita perlu jurus jitu agar motivasi kerja tidak gampang kendor atau bahkan burnout. Ini dia beberapa tips yang bisa kita coba, dengan gaya yang lebih manusiawi, bukan sekadar teori di atas kertas.
Coba kita ganti kacamata sebentar. Seringkali, saat kita melihat daftar tugas yang panjang, kita merasa terbebani.
Semua peran itu membuat Bapak/Ibu bukan hanya seorang guru, tetapi Role Model sejati. Kita sedang dilatih menjadi sosok yang multitalenta, adaptif, dan tangguh.
Tips Praktis: Setiap kali rasa lelah datang karena peran ganda, tarik napas dan katakan pada diri sendiri: “Saya adalah guru, pendidik, sekaligus manajer kehidupan siswa. Tidak banyak orang yang punya kesempatan berharga ini.” Anggap ini sebagai pelatihan kepemimpinan tingkat tinggi yang dibayar, lho!
Di lingkungan asrama, batasan antara waktu kerja dan waktu istirahat sangat tipis. Untuk melindungi “waras”-nya diri kita, kita harus berani membuat batasan, terutama dengan gawai.
Tekanan kerja yang tinggi butuh healing yang sepadan. Self-reward bukan berarti egois, tapi investasi agar motivasi tetap ngegas.
Self-reward ini adalah pengakuan atas kerja keras Bapak/Ibu. Jangan menunggu apresiasi dari orang lain; mulailah dari diri sendiri.
Dalam hiruk-pikuk boarding school, me-time sangat mahal. Kita harus mengagendakannya seperti jadwal mengajar.
Saat tekanan memuncak dan terasa ingin menyerah, kembali ke akar motivasi.
Motivasi kita bukan berasal dari gaji atau jam kerja yang normal, tapi dari dampak yang kita berikan pada generasi ini. Setiap tetes lelah yang Bapak/Ibu rasakan hari ini, akan berbuah manis menjadi karakter unggul di masa depan.
Mengabdi di boarding school memang sebuah perjuangan yang heroik. Terus semangat, jaga kesehatan fisik dan mental, dan ingatlah selalu bahwa dedikasi Bapak/Ibu sekalian adalah investasi yang tak ternilai harganya.
Salam Hormat dan Semangat dari rekan sesama Pendidik!
Passionate Informatics Teacher at SMAIT Assyifa Boarding School Wanareja Subang | Empowering Students for Future Success in Technology