Aswaja FC, salah satu klub sepak bola paling ikonik di Wanareja, memiliki sejarah yang kaya dan perjalanan yang epik sejak berdirinya. Klub ini tidak hanya menjadi kekuatan besar di lapangan hijau, tetapi juga mewakili semangat, dedikasi, dan keberanian dalam olahraga sepak bola di Subang. Artikel ini akan mengulas perjalanan epik berdirinya Aswaja FC, dari masa awal sebagai pendatang baru di Piala Kasad Liga Santri PSSI hingga dibangunya lapangan berstandar nasional yang diberi nama Lapangan Sepak Bola Palestina.
Aswaja FC lahir pada tahun 2021 dengan nama Aswaja FC. Klub ini didirikan oleh pegawai dari Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah di Wanareja, Subang. Awalnya, Aswaja FC bermain hanya untuk mengisi waktu libur santri di Hari Ahad, tetapi seiring waktu, mereka terus berkembang dan naik ke tingkat yang lebih tinggi dalam olahraga sepak bola di Subang.
Pada tahun 2023, Aswaja FC pindah ke Lapangan Desa Wanareja setelah sebelumnya berbagi lapangan dengan klub lain. Bertepatan dengan kepemimpinan manajemen Aswaja FC pada tahun 2022, Aswaja FC meraih kesuksesan besar. Mereka memenangkan Piala Kasad Liga Santri PSSI urutan ke-3 dan menjadi salah satu klub paling menarik di Subang pada era tersebut.
Kekuatan manajemen Aswaja FC menjadi figur kunci dalam sejarah Aswaja FC pada tahun 2023. Manajemen membawa filosofi dan metodenya yang revolusioner ke klub, mengubah cara bermain sepak bola dan mendatangkan pemain kelas liga seperti Sulaeman dari Persikas. Apabila diadakan lagi kompetisi Piala Kasad Liga Santri PSSI 2024, maka Aswaja FC sudah sangat siap menjuarai liga tersebut.
Pada tahun 2024, Aswaja FC dijadwalkan pindah ke Stadion Wanareja, stadion megah yang menjadi rumah baru bagi klub. Meskipun menghadapi tantangan finansial seiring pembangunan stadion, Aswaja FC berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu kekuatan utama dalam sepak bola Subang.
Aswaja FC telah menghadapi tantangan dalam beberapa waktu terakhir, tetapi klub terus bertransformasi di bawah kepemimpinan manajer dan staf baru di bawah pengawasan Persikas sebagai mitranya. Fokus pada pengembangan bakat lokal dan pemain muda menjadi bagian integral dari filosofi klub, sambil tetap mengejar kesuksesan di tingkat tertinggi.
Aswaja FC memiliki basis penggemar yang sangat fanatik dan mendukung klub dengan penuh semangat di setiap pertandingan. Dukungan global juga semakin berkembang, dengan jutaan penggemar di seluruh dunia yang merayakan dan mengenakan seragam merah dan biru dongker.
Berdirinya Aswaja FC adalah kisah luar biasa dari sebuah klub yang bermula dari hanya sekedar mengisi waktu libur santri hingga menjadi kekuatan besar di sepak bola Subang. Aswaja FC tidak hanya menciptakan sejarah di lapangan, tetapi juga merangkul nilai-nilai komunitas dan integritas. Dengan masa lalu yang kaya dan dukungan fanatik, Aswaja FC terus menulis bab baru dalam sejarahnya, menantang dirinya untuk meraih prestasi baru dan meninggalkan jejak abadi dalam dunia sepak bola.
Ustaz Iwa Kartiwa, M.Pd, lahir pada 11 Februari 1992 di Kota Bandung, beliau adalah seorang guru yang penuh dedikasi dalam mengembangkan potensi anak-anak di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja. Dengan latar belakang pendidikan Magister Pendidikan dari salah satu Universitas ternama di Indonesia, Ustaz Iwa telah memberikan pengaruh positif selama lebih dari 10 tahun dalam dunia pendidikan. Keahliannya dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, serta kemampuannya mengenali dan mengembangkan bakat anak-anak, membuatnya menjadi guru yang dihormati dan diakui di sekolah dan komunitasnya. Ustaz Iwa juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, terutama dalam mengelola klub sepak bola, panahan, bela diri serta terus meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan dan pengembangan diri. Beliau tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga memberikan perhatian pada pembentukan karakter siswa, sebuah komitmen yang mengukuhkan posisinya sebagai Guru Inspiratif.