SKN Putri 2025: Langkah Real dalam Pengabdian dan Kepedulian Yang The Best

SKN Putri 2025 (Sekolah Kerja Nyata) merupakan program pengabdian yang dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk kepedulian nyata SMAIT Assyifa terhadap warga di berbagai daerah. Melalui kegiatan ini, peserta tidak hanya belajar terjun langsung di lingkungan masyarakat, tetapi juga ikut membantu memenuhi kebutuhan warga melalui pendidikan, kesehatan, dan kegiatan sosial lainnya. SKN menjadi wadah untuk menumbuhkan empati, memperluas pengalaman, serta mempererat hubungan antara peserta dengan masyarakat setempat. Kegiatan ini hadir dengan semangat yang sama membawa langkah-langkah kecil namun berdampak besar dalam bentuk pengabdian dan kepedulian.

Hari Pertama, Awal Pengabdian yang Hangat

Kegiatan SKN Putri 2025 dimulai dengan keberangkatan peserta menuju lokasi dan dilanjutkan dengan apel bersama. Pada apel pembuka ini disampaikan sambutan, pengarahan umum, serta pembagian rumah untuk peserta selama masa pengabdian.

Sesampainya di desa, peserta dipertemukan dengan orang tua asuh masing-masing. Suasana pertemuan berlangsung hangat dan penuh keakraban, menjadi awal hubungan baik antara peserta dan masyarakat.

Malam harinya peserta mengikuti pendidikan agama, Kegiatan pendidikan agama dalam SKN bertujuan untuk memberikan pembinaan spiritual kepada peserta maupun masyarakat. Materinya disampaikan dengan cara yang ringan namun bermakna, seperti kajian singkat, pembacaan doa, dan pemahaman nilai-nilai akhlak. Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk memperkuat karakter, menanamkan sikap saling menghargai, serta mengingat kembali pentingnya nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

Hari Kedua, Mengajar dan Layanan Kesehatan untuk Masyarakat

Hari kedua menjadi salah satu hari dengan agenda besar. Kegiatan dibuka dengan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Kegiatan KBM ini merupakan salah satu program inti yang bertujuan membantu proses pendidikan anak-anak di desa. Dalam kegiatan ini, peserta SKN memberikan pembelajaran dengan metode yang kreatif, interaktif, dan mudah dipahami, sehingga anak-anak dapat mengikuti pelajaran dengan antusias. Materi yang diberikan pun beragam, mulai dari membaca, menulis, berhitung, hingga pembelajaran sederhana.

Siang hari dilanjutkan dengan event besar berupa cek kesehatan untuk warga desa. Layanan kesehatan yang diberikan meliputi pengecekan tensi, gula darah, dan lain-lainnya. Program ini menjadi wujud nyata kepedulian peserta terhadap kesehatan masyarakat setempat.

Sore harinya digelar senam bersama serta lomba-lomba, kemudian ditutup kembali dengan pendidikan agama pada malam hari.

Hari Ketiga, KBM, Bazar, dan Pengajian Ibu-Ibu

Hari ketiga diawali dengan KBM yang berlangsung lebih cair dan akrab karena peserta dan anak-anak sudah saling mengenal.

Salah satu agenda besar di hari ini adalah bazar baju dan sembako. Kegiatan ini merupakan salah satu agenda besar dalam SKN yang bertujuan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang sangat terjangkau. Barang-barang yang disediakan meliputi pakaian layak pakai, serta berbagai jenis sembako. Warga sangat antusias karena harga yang ditawarkan terjangkau, bahkan beberapa barang diberikan secara gratis. Selain berbagi, bazar ini juga menjadi momen interaksi antara peserta SKN dan masyarakat, memperkuat kedekatan serta menumbuhkan rasa kepedulian sosial.

Setelah bazar, peserta menyelenggarakan pengajian ibu-ibu yang menjadi ruang berbagi ilmu, pengalaman, dan nasihat.

Malam hari kembali diisi dengan kegiatan pendidikan agama.

Hari Keempat, KBM dan Lomba-Lomba

Hari keempat berlangsung cukup dinamis dengan KBM yang tetap berjalan seperti biasa. Setelah itu dilanjutkan dengan berbagai lomba-lomba, lomba lomba seru ibu-ibu dan anak-anak ini meliputi permainan rebutan kursi, goyang kardus, dan lain-lainnya, yang disambut antusias oleh anak-anak dan warga.

Hari Kelima, Aksi Bersih-Bersih dan Perpisahan

Hari terakhir dimulai dengan bersih-bersih area desa sebagai bentuk tanggung jawab dan penghormatan peserta terhadap lingkungan tempat mereka tinggal sementara. Setelah itu, peserta membereskan barang pribadi untuk persiapan kepulangan.

Acara ditutup dengan sesi perpisahan yang berlangsung haru.

Acara perpisahan menjadi penutup kegiatan SKN dan selalu menjadi momen yang paling berkesan. Setelah lima hari menjalankan berbagai program bersama masyarakat, sesi ini diadakan sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih antara peserta dan warga desa.

Acara dimulai dengan performance sederhana dari peserta SKN Putri maupun dari anak-anak warga. Penampilan ini berupa nyanyian, atau persembahan kecil yang menampilkan kreativitas dan kebersamaan selama kegiatan berlangsung.

Sebagai bentuk kenangan, peserta SKN memberikan figura atau bingkai foto kepada orang tua asuh. Pemberian figura tersebut melambangkan apresiasi, rasa terima kasih, dan pengingat akan momen-momen yang telah dilewati bersama.

Acara perpisahan kemudian ditutup dengan foto bersama, serta salam perpisahan yang hangat. Momen ini biasanya berjalan haru karena kedekatan yang terbangun selama SKN benar-benar terasa dan meninggalkan kenangan mendalam bagi semua peserta. Kemudian peserta berpamitan kepada orang tua asuh dan kembali dengan membawa pengalaman yang bermakna.

SAHLA MURRAN FATHINA

Murid SMAIT As-syifa Boarding School Wanareja. Aktif berorganisasi di bidang media, divisi jurnalistik Assyifa Digital Creative.