The Power of Grammar

The Power of Grammar

The Power of Grammar

Banyak orang berpendapat bahwa grammar tidak dianggap begitu penting dalam mempelajari bahasa Inggris. Hal itu karena esensi daripada berkomunikasi adalah “I understand and you understand, then continue!” Meskipun demikian, setelah mendapat cukup banyak pengalaman dari mempelajari bahasa Inggris, penulis menemukan kesimpulan bahwa “grammar” justru adalah kunci dari semuanya. Bahwa dengan mempelajari grammar, aspek-aspek bahasa Inggris lainnya seperti reading, listening, writing, and speaking bisa dikuasai. Bagaimanapun, beberapa pola grammar terkadang mempunyai fungsinya sendiri yang mana itu akan membantu untuk memahami percakapan dalam listening dan konteks yang termaksud dalam reading text. Salah satu contohnya yaitu pada frasa, “sleeping bag” dan “sleeping child”. Jika diamati, kedua frasa tersebut memiliki pola penulisan yang sama, yakni “Verb-ing”  yang diikuti “noun”. Akan tetapi, keduanya memiliki makna yang berbeda. Bahwa verb-ing yang diikuti noun berupa non-person akan menunjukkan makna “alat, fungsi, tempat, atau fasilitas”, sedangkan verb-ing yang diikuti noun berupa person akan menunjukkan bahwa noun tersebut sedang melakukan suatu aksi. Dengan demikian, frasa “sleeping bag” bermakna “tas yang digunakan untuk tidur” dan frasa “sleeping child” bermakna “anak yang sedang tidur”. Adapun, pemahaman terkait pemaknaan tersebut dapat didapatkan dari mempelajari grammar. Itulah kenapa, penulis mengatakan bahwa grammar adalah kunci dari mempelajari bahasa Inggris.

Bukti lain bahwa mempelajari grammar itu penting dapat dilihat dari penggunaan kata kerja “want”. Sebagaimana diketahui bahwa aturan dalam kaidah bahasa Indonesia tidak sepenuhnya sama dengan aturan dalam kaidah bahasa Inggris. Dalam aturan kaidah bahasa Indonesia, satu kalimat bisa memuat dua predikat di dalamnya, seperti kalimat “saya ingin makan” yang mana pada kalimat tersebut terdapat kata ingin dan makan sebagai predikatnya. Namun, dalam kaidah bahasa Inggris, aturan tersebut tidak sepenuhnya berlaku. Hanya kata-kata kerja tertentu seperti get, have, make, let, dan help yang difungsikan sebagai causative verb yang boleh langsung diikuti kata kerja lainnya. Contohnya yaitu seperti dalam kalimat They help grow new plants di mana kata kerja help langsung diikuti kata kerja lainnya (grow). Selain dari kata-kata kerja tersebut, dengan menghasilkan makna yang sama (makna aktif), kata kerja yang hendak mengikuti kata kerja lainnya haruslah diubah ke dalam bentuk to infinitive atau verb-ing. Sebagai contohnya yaitu pada kalimat “I try to learn English” (saya berusaha belajar bahasa Inggris) yang mana kata kerja learn diubah ke dalam bentuk to infinitive karena ia mengikuti kata kerja try atau pada kalimat “I stop thinking grammar” (saya berhenti belajar grammar) yang mana kata kerja think diubah ke dalam bentuk verb-ing karena ia mengikuti kata kerja stop.

Perubahan kata kerja ke bentuk to infinitive atau verb-ing tidak bisa dilakukan secara bebas, tetapi mengikutio aturan-aturan tertentu. Dalam hal ini, beberapa kata kerja hanya boleh diikuti to infinitive, beberapa kata kerja hanya boleh diikuti verb-ing, dan beberapa kata kerja boleh diikuti keduanya. Meskipun demikian, dalam kaidah bahasa Inggris, terdapat to infinitive dan verb-ing yang Ketika mengikuti kata kerja tertentu akan memunculkan makna yang berbeda dan berbanding jauh, seperti kata kerja want. Umumnya, kata kerja “want” harus diikuti oleh to infinitive, seperti kalimat “I want to eat” (saya ingin makan). Pada kalimat tersebut, to infinitive-nya bermakna aktif. Akan tetapi, Ketika kata kerja yang mengikuti verb want adalah verb-ing, ia akan bermakna pasif. Selain itu, kata want tidak lagi bermakna “ingin”, tetapi menjadi bermakna need (butuh). Oleh karena itu,  kalimat I want eating tidak tepat dan akan menimbulkan kesalahpahaman, karena maknanya menjadi “aku butuh dimakan”, yang jelas tidak sesuai. Di sisi inilah peranan grammar dianggap sangat penting.

Kemudian, pengaruhnya terhadap aspek bahasa Inggris lainnya seperti writing dan reading adalah bahwa kemampuan menguasai grammar dapat menghasilkan tulisan dengan kohesi dan koherensi yang baik. Bagaimana menggunakan kata penghubung yang tepat dapat ditinjau melalui penguasaan grammar. Grammar dapat memastikan penggunaan bentuk kata yang sesuai seperti tense atau singular/plural, sehingga kalimat mudah dipahami. Lebih jauh lagi, dengan kemampuan menguasai grammar,  struktur kalimat dapat dipahami secara jelas, sehingga ide-ide dalam tulisan tersampaikan dengan runtut. Bahkan, dengan grammar yang baik, kerumitan pada teks-teks dalam reading text akan lebih mudah dipahami. Karena fungsi-fungsi inilah, penulis mengatakan bahwa grammar adalah kunci dalam mempelajari bahasa Inggris.