School Info
Wednesday, 26 Nov 2025
  • Selamat Datang di Website SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja
  • Selamat Datang di Website SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja
25 November 2025

Madun SKN Putra 2025: Dari Asrama ke Sawah, Santri Membantu dan Belajar Cara Bertani

Tue, 25 November 2025 Read 19x Kegiatan Murid
Santri saat Melaksanakan Madun

Santri saat Melaksanakan Madun

 

Subang 19 November 2025– Para murid angkatan Reziliont dengan tatapan kagum menyaksikan pemandangan spektakuler dalam acara SKN (Sekolah Kerja Nyata) 2025. Sebuah kabut dengan anggun menutupi ujung bukit menjadikan sebuah ratapan indah bagi siapa saja liat. Tidak hanya satu orang saja yang mendokumentasikan namun siapa saja yang yang membawa kamera ataupun handphone. Kabut pagi itu menjadi pembuka hari yang penuh semangat, di mana para santri bersiap menjalankan aktivitas pertanian bersama warga kampung Cikendung dalam sebuah program yang bernama Mantuan Wargi Cikendung (Madun). 

 

  As-Syifa Boarding School Wanareja kembali lagi menggelar acara SKN pada tanggal 4 sampai 8 November 2025. Kegiatan ini telah dirancang dari jauh-jauh hari oleh angkatan Reziliont dan sekolah dalam rangkaian program tahunan yang bertujuan menumbuhkan kemandirian, kepedulian sosial dan keterampilan para santri. SKN tahun ini menjadi pembeda dari tahun sebelumnya dikarenakan dapat mengumpulkan dana yang lebih banyak daripada SKN-SKN sebelumnya sehingga dapat memberikan dampak yang lebih berarti. Setelah menyaksikan keindahan alam yang menyambut pagi ini, para santri pun menjalankan kegiatan membantu orangtua asuh mereka.

 

Menyatu dengan Alam dan Kehidupan Warga saat Madun

 

 Kampung Cikendung menjadi saksi bisu kisah perjalanan angkatan Reziliont dalam menjalankan aksi bakti sosial Madun. Mereka tidak hanya tinggal menetap di rumah warga, tetapi ikut meramaikan kegiatan yang telah direncanakan dari jauh-jauh hari serta mengikuti rutinitas harian di kampung. Seperti yang sudah diamanatkan oleh Ustaz Fikri Febriana, selaku Pembina SKN tahun 2025, menginstruksikan untuk membantu kegiatan orang tua asuh. Tidak berpikir dua kali, semangat santri langsung turun ke lapangan dan membantu kegiatan orang tua asuh mereka.

  

  Kegiatan Madun ini meliputi membantu menanam pokok makanan, memanen hasil kebun hingga menjaga warung yang orang tua asuhnya memiliki warung. Semua ini dilakukan dengan rasa antusiasme yang sangat tinggi dari para santri juga mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Setiap pagi dimulai ketika suara ayam berkokok terdengar dan kabut tipis terlihat menyelimuti perkebunan. Para santri bangun sangat pagi sama halnya dengan di asrama kemudian dilanjutkan dengan menyantap sarapan sederhana bersama keluarga angkat mereka, lalu bersiap berangkat ke kebun ataupun sawah untuk melaksanakan Madun.

 

 Ini merupakan pengalaman pertama menyentuh lumpur dibarengi dengan aktivitas memanen hasil pokok bagi kebanyakan santri. Tidak jarang, murid-murid angkatan Reziliont jatuh karena tanah yang licin, tapi itu tidak menjadi sebuah adegan duka melainkan adegan tawa riang di antara barisan tanaman. Meskipun hawa dingin terkadang rasanya menusuk tulang, namun hal ini tidak menyulutkan semangat anak-anak dalam menjalankan Madun. Ketika matahari semakin meninggi, para santri tetap menjaga semangat dan rasa ingin tahu mereka.

 

 Mereka tidak segan untuk bertanya kepada orang tua asuh mereka tentang cara bertanam, kapan waktu untuk memanen, hingga kira-kira berapa keuntungan yang dapat dihasilkan jika dijual semua. Beberapa ada yang mencatat informasi karena ini dinilai sebagai ilmu mahal yang langsung berasal dari ahlinya kemudian melanjutkan kegiatan. Kegiatan ini menjadi sebuah pengalaman yang tidak akan mereka lupakan, mereka larut dalam keseruan kegiatan ini seolah-olah menyatu dengan kegiatan masyarakat. 

 

 Setelah lelah dengan kegiatan Madun dan tanam-menanam di sawah dan kebun, tibalah waktu istirahat. Para santri biasanya akan membeli makanan di warung lalu kembali ke rumah masing-masing dan menyiapkan makanan siang bersama-sama. Bermodalkan tanaman yang diambil dari kebun, para santri aktif masak bersama-sama, melakukan percobaan menggunakan bahan ini itu dan membandingkan hasil akhir. Suasana kehangatan terasa begitu kental, tawa canda menjadi pelengkap sempurna dan membawa kebahagiaan tersendiri bagi yang merasakannya. 

 

 Kegiatan ini berakhir pada tanggal 8 November 2025, pengalaman memanen, menanam dan berinteraksi langsung dari petani asli atau orang tua asuh telah membawa para santri ke ranah pengetahuan dalam ilmu pertanian dan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Amanat Ustaz Fikri untuk membantu dan menyatu benar-benar terlaksana. Mereka kembali ke pondok dengan segudang cerita lucu, menyenangkan dan ilmu-ilmu mahal yang telah tercatat. Harapannya ilmu yang telah didapatkan tidak menghilang begitu saja serta pengalaman dalam berkebun sendiri. Semoga ilmu yang dipakai bisa diterapkan dan dibagikan kepada orang lain sebab ilmu sejatinya akan menjadi berkah ketika dibagikan kepada sesama. Terima kasih atas ilmu yang telah didapatkan dan semoga bisa bertemu lagi di kesempatan selanjutnya. 

 

Another Article

Agenda

25
Jun 2025
time : 15:11
Agenda is expired

Info Sekolah

SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja

NPSN 20404xxx
Blok Lw. Peuris RT/RW 07/02, Wanareja, Kec. Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat 41211
PHONE6281222111454
EMAILsmait-wanareja@assyifa-boardingschool.sch.id