Menakar Organisasi Angkatan: Inklusivitas dan Diversitas

“Kesuksesan dalam organisasi adalah tentang orang dan bagaimana mereka saling mendukung.” – Kate Zabriskie

Bahwa sesungguhnya hakekat penciptaan manusia adalah untuk menjadi khalifah Allah Swt di muka bumi. Peradaban di muka bumi akan tegak dan sempurna manakala amanah itu ditunaikan dalam kerangka penyembahan dan pengabdian kepada Allah Swt sebagai pribadi muslim. Kaum muslimin adalah pemegang hak atas peradaban dunia yang dibangun atas nilai-nilai tauhid. Oleh karena itu, seorang muslim memiliki kewajiban asasi untuk berdakwah amar ma’ruf nahi munkar menegakkan kalimat tauhid.

Dakwah tauhid adalah tugas suci seorang muslim untuk menyadarkan, membebaskan, dan memerdekakan manusia dari penghambaan kepada manusia dan materi menuju penghambaan yang sejati yaitu kepada Allah yang Maha Pencipta, dengan mengajak kepada kebenaran, menegakkan keadilan, dan mencegah kebathilan dengan cara yang ma’ruf.

Bahwa sesungguhnya pemuda adalah entitas intelektual yang menempati posisi strategis dalam perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pemuda adalah agen-agen pengubah, pilar-pilar keadilan dan kebenaran, teladan perjuangan, dan aset masa depan bangsa Indonesia.

Kaum muslimin adalah bagian terbesar bangsa Indonesia, sehingga masa depan bangsa Indonesia akan ditentukan oleh peran-peran sejarah kaum muslimin. Sementara itu, sejarah Indonesia adalah sejarah tirani, penindasan, dan kedzaliman atas rakyatnya yang mustadh’afin, termiskinkan, dan terpinggirkan. Sejarah kelam tersebut pada penghujung abad ke-20 pada tahun 1998 telah mencapai puncaknya. Oleh karena itu, sebagai manifestasi dari jiwa perjuangan Islam dan semangat perjuangan pemuda, maka Murid-murid As-Syifa sebagai Aktivis Dakwah Sekolah di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja menghimpun diri dalam sebuah organisasi yang bernama Angkatan.

Organisasi Angkatan meyakini bahwa Islam adalah rahmat bagi bangsa Indonesia dan bagi seluruh alam, karena Islam adalah agama Allah yang sempurna dan paripurna, yang telah meliputi seluruh aspek kemanusiaan. Sehingga Angkatan dengan potensi keimanan, keislaman, intelektual, dan kecendikiawanan sebagai anugerah Allah Swt meletakkan dirinya sebagai kawah candradimuka untuk menciptakan pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan bangsa dan negara yang Islami di Indonesia sehingga terbentuk bangsa dan negara Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur dalam lindungan ampunan Allah Swt.

Organisasi Angkatan di sekolah merupakan salah satu wadah yang mampu membentuk karakter murid dalam aspek disiplin, kepatuhan, dan kepemimpinan. Murid diberikan tanggung jawab tertentu, seperti menjadi badan pengurus harian atau anggota bidang, yang membantu membentuk keterampilan kepemimpinan dan kepercayaan diri. Organisasi Angkatan juga menciptakan peluang bagi murid untuk belajar bekerja sama dalam tim. Kegiatan lapangan, seperti perkemahan atau latihan bersama, melibatkan murid dalam situasi di mana kolaborasi dan komunikasi tim menjadi kunci keberhasilan.

Dengan mengenalkan murid pada nilai-nilai seperti patriotisme dan rasa kebangsaan, organisasi Angkatan di sekolah membantu menciptakan generasi yang memiliki kesadaran akan pentingnya berkontribusi untuk kemajuan sekolah, dan negara di masa depan. Keberadaan organisasi Angkatan dapat menciptakan lingkungan yang positif di sekolah. Murid yang terlibat dalam kegiatan ini cenderung memiliki rasa memiliki sekolah yang lebih tinggi dan merasa termotivasi untuk mencapai prestasi akademis dan non-akademis.

Murid yang terlibat dalam organisasi Angkatan di sekolah memiliki kesempatan untuk menghadapi tantangan nyata. Hal ini mencakup pelatihan fisik, manajemen krisis, dan pengembangan keberanian dalam menghadapi situasi yang mungkin dihadapi di kehidupan sehari-hari.

Inklusivitas merujuk pada upaya untuk menciptakan lingkungan yang menyambut semua anggota Angkatan, tanpa memandang perbedaan atau keunikan mereka. Diversitas, di sisi lain, melibatkan pengakuan dan penghormatan terhadap perbedaan latar belakang, termasuk perbedaan budaya, etnis, agama, dan keberagaman lainnya. Inklusivitas dan diversitas di sekolah memberikan manfaat besar, termasuk peningkatan toleransi, peningkatan pemahaman lintas budaya, dan menciptakan suasana yang kreatif dan dinamis. Selain itu, memahami dan menghargai keberagaman dapat membantu mengurangi perilaku diskriminatif dan meningkatkan rasa kepemilikan murid terhadap sekolah.

Inklusivitas dan diversitas bukan angan-angan, tetapi prinsip yang harus diterapkan secara nyata di Organisasi Angkatan. Dengan menciptakan lingkungan yang menyambut semua murid tanpa memandang perbedaan, sekolah tidak hanya membangun generasi yang inklusif, tetapi juga mendukung perkembangan dan keberhasilan semua murid. Organisasi Angkatan yang ramah terhadap semua murid adalah langkah menuju masyarakat yang lebih inklusif dan adil.

 

Scroll to Top