Santri saat Sedang Menghadiri Open House ITB
Subang 16 Desember 2025– Pada dasarnya, seorang murid memiliki ambisi membara dalam mencapai tujuan mereka masing-masing. Bertepatan pada akhir bulan November sudah tersebar banyak info akan ada acara Open House ITB tahun 2025. Maka banyak dari santri kelas 11 dan 12 berniat mengikuti acara spesial itu. Berbeda dengan kelas 10 yang masih dalam tahap pembelajaran dan mencari passion. Kakak tingkat mereka sudah memikirkan akan melanjutkan kuliah, dan siap merintis karir impian mereka. Pada kesempatan kali ini, Para santri As-Syifa Boarding School Wanareja Menghadiri acara Open House ITB 2025 yang dilaksanakan pada tanggal 13 sampai 14 November 2025.
Pada tahun ini, Open House ITB kembali menggelar acara mereka di Sasana Budaya Ganesha atau yang biasanya disebut (Sabuga) pada tanggal 13 dan 14 Desember 2025. Acara Open House ITB telah menjadi acara tahunan yang langsung diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung untuk memberikan gambaran seputar jurusan dari seluruh Fakultas, Sekolah dan program studi yang ditawarkan.
Tujuan pun jelas, menuntun anak SMA/SMK/MA untuk bijak dalam mengambil keputusan jurusan nantinya di dalam kuliah. Selanjutnya kegiatan ini juga memberikan informasi perilisan program penerimaan mahasiswa baru yaitu program SSU. SSU atau Seleksi Siswa Unggul merupakan program jalur masuk mandiri ITB serta menggunakan format baru. Terakhir, acara ini dimeriahkan oleh Workshop/Talkshow, serta sesi interaktif dengan mahasiswa dan dosen.
Langkah mereka menuju ke ITB telah bulat, namun hanya beberapa orang saja yang siap sedia pergi menghadiri kampus impian mereka. Hal ini disebabkan turun perintah langsung dari Ketua Sekolah yaitu Ustad Soleh Azis Zaelani S.pd. yang tersebar di dalam grup guru serta musyrif
“Untuk anak-anak yang ingin pergi ke kampus ITB, mohon tidak diizinkan kecuali yang didampingi oleh guru BK atau Bina Prestasi!”
Kejadian ini menimbulkan banyak reaksi kecewa dari kalangan murid senior, namun bukan berarti larangan ini mutlak. Sudah banyak murid yang telah mengambil izin terlebih dahulu dan adapun yang baru izin terutama kelas 11. Mereka dirujuk untuk melapor ke Ustaz Hikmat selaku PJ Bina Prestasi, dimana nantinya biaya transportasi akan dibayarkan serta difasilitasi oleh sekolah.
Adapun kakak tingkat kelas 12. Mereka memang diperbolehkan untuk pergi ke acara ke Open House ITB karena ini program dari sekolah. Namun tetap saja, mereka harus melapor terlebih dahulu ke Ustaz Hikmat untuk didata. Selanjutnya mereka berangkat sendiri dan mengikuti temannya yang tinggal di Bandung tanpa difasilitasi oleh sekolah, namun tetap didampingi oleh Ustaz Dwiky Nuari selaku guru BK kelas 11. Kebanyakan dari kelas 12 berangkat pada sore hari di tanggal 13 Desember 2025 hari Sabtu, sedangkan kelas 11 berangkat ba’da Subuh pada tanggal 14 Desember 2025.
Sesampainya di sana, rasa lelah dalam perjalanan seketika terbayarkan lunas. Ramai sekali orang menempati di Sabuga, padahal waktu itu jam menunjukkan pukul 7 sedangkan acara mulai pukul 8 WIB. Atmosfer intelektual jelas terasa, bercampur teriak orang-orang dari sepunjuru Indonesia. Kelas 11 yang difasilitasi oleh sekolah dalam transportasi serta didampingi oleh Ustaz Hikmat dan Ustaz Dwiky Nuari selaku guru BK kelas 11 berkata
“Kalian bebas untuk memasuki dan melihat stand yang mana saja. Ustaz tidak akan memantau terlalu ketat. Itu terserah kalian saja! Tapi nanti jangan lupa untuk salat Zuhur”
kemudian diikuti ucapan “Siap!” oleh seluruh kelas 11.
Maka setelah itu kelas 11 tersebar ke banyak stand fakultas, sekolah serta program yang ada di bawah naungan Sabuga. Mereka menyasar ke stand yang sudah mereka targetkan sejak lama. Sementara kelas 12 baru tiba beberapa saat kemudian dan langsung mengeksplorasi ke setiap sudut pameran. Masing-masing jenjang penuh antusias dalam menikmati acara ini. Tidak jarang mereka mengumpulkan brosur, poster ataupun hadiah-hadiah lainnya yang disediakan oleh masing-masing stand Fakultas.
Acara dilanjutkan dengan sesi workshop dan talkshow, untuk beberapa fakultas ataupun sekolah yang belum tampil pada hari Sabtu seperti SITH (Sekolah Ilmu Teknik Hayati), FEB (Fakultas Ekonomi Bisnis), FTMD (Fakultas Teknik Mesin Dirgantara), hingga sesi terakhir salah satunya STEI-R (Sekolah Teknik Elektro Informatika Rekayasa). Beberapa murid ada yang kecewa karena beberapa fakultas tidak menampilkan talkshow/workshop mereka pada hari kedua acara, seperti fakultas STEI-K (Sekolah Teknik Elektro Informatika Komputasi).
Akan tetapi ini bukan menjadi penghalang mereka dalam partisipasi mereka di hari itu. Mereka masih bisa melihat fakultas dan sekolah lain, yang di dalamnya tersedia auditorium besar dipenuhi tempat duduk dibalut dengan ruangan sejuk. Ketika sebuah fakultas memulai kegiatan talkshow-nya. Santri yang hadir menyerap dengan sungguh-sungguh setiap kata yang keluar dari mulut para narasumber.
Mereka tidak hanya belajar tentang teori di balik jurusan Teknik Sipil atau Farmasi, tetapi mereka juga mendengarkan nilai-nilai kehidupan di baliknya misal tentang bagaimana kehidupan seorang mahasiswa ITB yang katanya “Keras” dan harus memiliki daya tahan kuat dalam menjalaninya. Tugas yang menumpuk serta susah dari dosen hingga bagaimana kehidupan karir S-2 dan S-3 mereka yang mudah dikarenakan kehidupan ITB yang telah mereka jalani sebagai dasar dalam perjalanan sekolah berikutnya.
Hal ini menjadikan santri-santri SMAIT Wanareja memiliki pemikiran yang lebih siap untuk berkuliah di kampus Ganesha. Mereka kini menyadari bahwa menjadi mahasiswa di kampus impian bukan hanya soal kebangaan memakai jaket almameter saja, melainkan tentang kesiapan mental untuk ditempa menjadi pribadi yang lebih tangguh untuk masa depan karir mereka.
Kunjungan ke Open House ITB 2025 ini pada akhirnya menjadi lebih sekadar mencari informasi jurusan ini, itu, brosur dan merch yang ada, tetapi menjadikannya tekad yang lebih kuat serta kesiapan. Pasalnya jalan menuju masa depan yang gemilang tidak mudah bahkan terjal, namun dengan persiapan yang matang dan daya juang yang telah kita pupuk dari sekarang, Kampus Ganesha kini terasa satu langkah lebih dekat dalam mencapai cita-cita.
Murid dari SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja. Berorganisasi di Multimedia Creative di bidang Jurnalistik sekaligus anggota inti tim OSN MTK.