Kegiatan Resume dan Review Buku Doa Orang-Orang Sukses

Penulis buku : Ustadz DR. Aam Amiruddin

Kegiatan Resume dan Review Buku Doa Orang-Orang Sukses

Kegiatan Resume dan Review Buku oleh : Andrey Maulana, S. IP .

Pustakawan Putra SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja Subang

Assalamua’laikum Wr.Wb.

Buku Doa orang-orang sukses, Doa disebutkan dalam Al-Quran beberapa makna yakni : permintaan, permohonan, panggilan, dan pujian. Maka bisa disimpulkan doa dapat berarti ucapan yang disampaikan dengan kerendahan hati, penuh harapan, yang berisi permohonan atau pujian kepada Alloh SWT. Ahli sepakat bahwasanya Doa adalah ibadah yang tidak menuntut syarat dan rukun yang ketat, artinya doa bisa dilakukan kapan dan dimana saja ketika kita perlukan. “ Doa adalah ibadah” (HR. Bukhari).    

Keyakinan akan pertolongan Alloh, doa serta ikhtiar merupakan tiga hal yang tak terpisahkan. Setiap saat, sesulit apapun situasi yang dihadapi, berbaik sangkalah kepada Alloh, karena Dia tidak akan pernah meninggalkan HambaNya yang beriman.

  • Judul : Doa Orang-orang sukses
  • Penulis : DR. Aam Amiruddin
  • Tebal : 161 halaman
  • Penerbit : Khazanah Intelektual, cetakan 15, 2017
  • Id Koleksi Perpustakaan Putra SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja Subang :
    88715, 297.3824/AAM/D.

Buku ini menyampaikan bahwasanya terkabulnya atau diijabahnya doa perlu memperhatikan beberapa hal :

  1. Doa & ikhtiar

Ilustrasi peristiwa nabi Ibrahim as.menempatkan istri serta putranya di lembah bakka (lembah yang tidak ada pepohonan), istrinya siti hajar dengan penuh keshalihan istrinya bertanya : “Allahu amaraka bi haadza?, Nabi Ibrahim, “Ya”, Siti Hajar, kalau begitu aku merasa tenang. Selanjutnya Ketika nabi Ibrahim as. meninggalkannya, terlihat nabi Ismail as. menangis kehausan. Maka Siti Hajar berikhtiar mencari sumber air. Tanpa mengenal putus asa ia pun bolak-balik antara bukit shafa dan Marwah sampai kelelahan luar biasa, akhirnya ia menghampiri putranya yang terus menerus menangis, Subhanalloh… ternyata dari dekat kaki putranya yang meronta keluar mata air yang jernih, sampai sekarang kita kenal dengan sumur zam-zam.

  • Peristiwa ini mengajarkan kita pada keyakinan akan pertolongan Alloh, doa, serta ikhtiar tiga Hal yang tak terpisahkan. Dalam setiap keadaan, sesulit apapun keadaan yang kita hadapi, harus selalu berprasangka baik kepada Alloh, bahwa Alloh SWT yang akan menolong kita, satu-satunya sumber harap serta tempat bergantung kita
  • Keyakinan ini kemudian ditindaklanjuti dengan kekhusyukan dalam berdoa, sebab doa merupakan gambaran kedekatan kita dengan Alloh SWT, tempat bergantung yang bisa menyelesaikan kesulitan yang kita hadapi, maka terus berdoa, berdoa dan berdoa.
  • Doa yang tulus dibarengi dengan ikhtiar yang tiada henti, usaha yang tiada lelah, kerja keras tak pernah padam, Yakin Alloh akan menolong namun tidak disertai sikap berpangku tangan.

2. Hubungan takdir dengan ikhtiar

Percaya kepada takdir termasuk ke dalam Rukun Iman yang wajib kita Imani, Rasulullah SAW. Bersabda, Hendaklah engkau beriman kepada Alloh, malaikat-malaikatNya, Kitab-kitabNya, hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir baik dan buruknya.

Takdir berarti ukuran, ketentuan, kepastian. “Alloh menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat serta menjadikan matahari dan bulan untuk perhitungannya, itulah ketetapan Alloh yang maha perkasa, maha mengetahui”. (Qs. Al An’am : 96) “Dan matahari berputar ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Alloh yang maha perkasa, maha mengetahui” (Qs.Yasin : 38).

Bentuk serta warna baik benda mati maupun makhluk hidup, gunung, tumbuhan, buah, bunga warna-warni, paduan warna yang indah, tertata rapi, serasi yang indah dipandang mata, “Alloh pun menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukuran yg tepat” (Qs. Al-Furqon : 2),  “Sungguh, kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (Qs. Al-Qomar : 49). Jadi Alloh SWT. menciptakan alam dengan seluruh isinya atas takdirnya dan penuh keseimbangan.

Alam semesta ini sungguh sempurna dan terencana, hingga tiada suatu peristiwapun kecuali sudah ditetapkan sebelum itu diciptakan. Semua sudah dirancang dari semula dan tidak ada tempat bagi terjadinya peristiwa karena kebetulan, juga tidak ada di alam semesta kejadian di luar peraturan Alloh SWT yang terhimpun di buku lauh mahfuz.

Manusia adalah makhluk yang merupakan bagian dari alam semesta , maka manusiapun terikat oleh takdir, “Setiap yang bernyawa tidak akan mati, kecuali dengan izin Alloh sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Siapapun yang menghendaki pahala dunia, pasti kami memberikan pahala dunia kepadanya, Siapapun yang menghendaki pahala akhirat, akan kami berikan pula kepadanya pahala akhirat. Kami juga akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur” (Qs. Ali-Imron : 145).

“Alloh menciptakanmu dari tanah, kemudian dari air mani, lau Alloh menjadikanmu berpasangan. Tidak ada seorang perempuanpun yang mengandung & melahirkan, melainkan dengan sepengetahuan Alloh. Umur seseorang tidak dipanjangkan dan tidak pula dipendekkan, melainkan sudah ditetapkan dalam kitab (lauh mahfuz). Sungguh, hal seperti itu mudah bagi Alloh” (Qs. Fathir : 11).

“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan menimpa dirimu, semuanya telah tertulis dalam kitab (lauh mahfuz) sebelum kami mewujudkannya, Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Alloh” (Qs. Al-Hadid : 22).

Maka dapat disimpulkan Alam semesta dan benda-benda tidak akan diminta pertanggungjawaban karena tidak diberi kehendak, semuanya tunduk, patuh, taat, tidak punya kehendak, apapun. Jadi Alam semesta dan benda-bendahanya tunduk pada takdir atau aturan yang Alloh SWT. telah tetapkan. Sementara manusia harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya, karena manusia bukan sekedar taat pada takdir yang telah Alloh tetapkan, namun diberi potensi naluri, indra, intelektual, spiritual untuk melakukan sesuatu, yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang diberi kemampuan untuk “berkehendak”. Di sinilah perbedaan antara takdir yang ada pada alam dan pada manusia. Manusia diberi peluang untuk berikhtiar, untuk berusaha mencari takdir yang paling baik bagi dirinya. Maka, keimanan pada takdir harus mendorong untuk selalu berdoa dan berusaha sebaik mungkin, sementara hasilnya diyakini merupakan takdir Alloh. Dan yakinlah bahwa Alloh SWT. tidak akan menzalimi hambaNya.

  1. Prosedur doa

Semua berharap doanya segera dikabulkan. Namun faktanya tidak sedikit doanya belum terkabul, padahal sudah sering berdoa. Mengapa hal ini terjadi? Maka kita harus intropeksi diri, jangan -jangan doa tidak terkabulkan dikarenakan salah prosedur. Berikut prosedur doa yang benar :

  • Awali Doa dengan Asma’ul Husna “…maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut Asmaul Husna itu…” (Qs. Al -A’rof : 180)
  • Ucapkan Kalimah Tauhid, yaitu pernyataan yang mengekspresikan keimanan kita kepada Alloh SWT., kita nyatakan bahwa Alloh SWT itu maha tunggal, maha berkuasa, tidak ada sekutu bagiNya, “Sesungguhnya aku memohon kepadaMu ya Alloh, dengan bersaksi bahwa sesungguhnya engkau adalah Alloh yang tiada Tuhan selain engkau, Yang MahaTunggal dan Yang menjadi tempatku bergantung, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. (H.R. Muttafaq ‘alaih)
  • Mengulangi Doa ”Nabi SAW., apabila berdoa mengulanginya tiga kali, dan apabila meminta, juga mengulanginya tiga kali”. (H.R. Muslim), hadits Shahih ini memberikan arahan bahwa sebaiknya kita mengulang-ulang doa.
  • Barengi doa dengan ikhtiar, doa dan ikhtiar bagaikan dua sisi dari satu mata uang, saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Contoh : Minta ilmu barengi dengan belajar yang giat, sukses karir iringi dengan kerja keras, minta kesembuhan ikuti juga dengan pengobatan, dan lain sebagainya.,”…bekerjalah kamu, maka Alloh dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu…”(Qs. At-Taubah : 105).
  1. Manfaatkan waktu terbaik
  • Sepertiga akhir malam, “setiap malam, Tuhan kita turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam akhir…” (H.R Bukhari, Muslim, Tirmidzi).
  • Tengah malam dan setelah shalat fardhu, Wahai Rasulullah, kapankah doa yang paling didengar Alloh? Rasulullah SAW. Menjawab, Doa ditengah malam dan doa setelah sholat fardhu (wajib) (H.R Tirmidzi).
  • Pada saat lapang, Rasulullah SAW. bersabda, “barangsiapa yang menginginkan doanya dipenuhi Alloh Ketika ia dalam kesulitan maka hendaklah ia memperbanyak doa di waktu lapangnya”.
  • Ketika sujud, Rasulullah SAW. Bersabda, “Jarak yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya ialah Ketika sujud. Maka perbanyaklah doa ketika sujud”. (H.R. Tirmidzi, Hakim)
  • Pada hari Jumat, Rasulullah SAW. Bersabda, “pada hari jum’at itu ada suatu saat yang apabila kebetulan seorang muslim berdiri shalat sambal meminta sesuatu (berdoa) kepada Alloh SWT. maka Alloh akan memberinya apa yang ia minta”. (H.R. Muttafaq ‘alaih)
  • Antara azan & Iqamah, Rasulullah SAW. Bersabda, “Doa antara azan dan qomat tidak akan       ditolak”. (H.R. Tirmidzi)
  • Pada hari arafah (9 Dzulhijjah) Nabi SAW. Bersabda, “Alhajju ‘arafah.’ Artinya, puncak ibadah  haji itu wuquf arafah. Kalau kita beradadi arafah, perbanyaklah doa karena itu merupakan waktu dan tempat terbaik untuk berdoa. Sebagaimana dijelaskan dalam Riwayat imam muslim, ‘Nabi SAW. Mendatangi tempat wukuf di ‘arafah dan ia menghadap kiblat, terus menerus berdoa hingga matahari tenggelam’.

  1.     Doa-doa orang-orang sukses, bisa dibaca kapan saja baik selesai sholat wajib, sholat rawatib, Tahajud, atau saat mengisi waktu senggang.

     a)      Doa untuk kedua orangtua

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرً
Artinya: Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan kedua orang tuaku, dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka telah merawat dan menyayangi saya di masa kecil.

      b)  Doa taubat

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

Artinya: Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
Qs. Al A’raf (7) Ayat 23

     c)      Doa Syukur

رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Artinya: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.
Qs. An-Naml Ayat 19

      d)  Doa tertimpa musibah

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها

“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”

(HR. Ahmad & Muslim)

     e)      Doa Mohon dicintai Alloh SWT.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِي يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي وَأَهْلِي وَمِنْ الْمَاءِ الْبَارِدِ
Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Di antara doa Nabi Daud (artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu untuk selalu cinta kepada-Mu, mencintai orang yang selalu mencintai-Mu, dana mal yang dapat menyampaikanku untuk mencintai-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta kepada-Mu melebihi cintaku terhadap diriku sendiri, keluarga, dan air yang dingin).
(HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan)

      f)   Doa Mohon keteguhan hati

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

Artinya: (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)”.
Qs. Ali Imron ayat 8

     g)      Doa Mohon kebaikan dunia akhirat

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.
Qs. Al Baqaroh ayat 201

     h)  Doa Mohon keluarga harmonis

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

 

Artinya: Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
Qs. Al Furqon ayat 74

     i )      Doa Mohon Keturunan Shaleh

رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ

Artinya: Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”.
Qs. Ali Imron ayat 38

       j)   Doa Mohon Ilmu Yang bermanfaat

اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu, ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amalan yang diterima.

(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

     k)      Doa Mohon Hati yang khusyuk

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ, وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ, وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ, وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

 

“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak bermanfaat , hati yang tidak khusyu’ hawa nafsu yang tidak pernah puas dan doa yang tidak dikabulkan.”

 (HR. Muslim)

      l)   Doa Mohon Keselamatan lahir dan batin

اللهم عافني في بدني اللهم عافني في سمعي اللهم عافني في بصري
اللهم إني أعوذ بك من الكفر والفقر وأعوذ بك من عذاب القبر لا إله إلا أنت

“Ya Allah sehatkanlah badanku. Ya Allah, sehatkan lah pendengaranku. Ya Allah, sehatkan lah penglihatanku, “Ya Allah, aku berlindung dari kekufuran, kemiskinan dan siksa kubur. Tiada Tuhan selain Engkau”.

(HR. Abu Dawud)

     m)   Doa Mohon diberi Hikmah

رَبِّ هَبْ لِي حُكْماً وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ (83) وَاجْعَلْ لِي لِسانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ (84) وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ (85)

Ya Rabbku! Berikanlah kepadaku hikmah  dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh (83) Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian (84) Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan (85)

Qs. Asy-Syuara ayat 83-85

       n)  Doa Mohon terhindar dari syirik

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُه

 

“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu agar aku tidak menyekutukanMu sedang aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepadaMu atas perbuatan yang tidak aku ketahui.”

(HR. Ahmad dan Thabrani)

Ciri kesombongan seseorang adalah meninggalkan doa, jarang bahkan tidak pernah, “berdoalah kepadaKu, niscaya akan aku perkenankan doamu. Sesungguhnya, orang-orang sombong yang tidak mau menyembahKu akan masuk Jahanam yang hina.” (Qs. Ghafir : 60).

Maka guna kita terhindar dari congkak pongah, sombong, angkuh dan takabur kata kuncinya adalah perbanyak doa, sering munajat, rajin meminta kepada Alloh dengan segala kerendahan hati. Sesungguhnya Alloh sangat suka pada orang-orang rendah hati, yang diekspresikan dengan rajin berdoa.

Buku ini menyajikan bagaimana selayaknya orang muslim berdoa, dengan memahami konsep, makna, prosedur doa, hubungannya dengan takdir serta ikhtiar, disertai hasil serta dampaknya maka memberikan nuansa wawasan keilmuan yang dalam terkait kegiatan berdoa. Ditambah dengan penyampaian dalil yg jelas serta dikemas secara sederhana, menjadi salah satu keunggulan buku ini. Melalui buku ini mari sama-sama meningkatkan keilmuan ibadah khususnya terkait dengan doa. Mari berdoa dan saling mendoakan, Semoga Alloh SWT. mengabulkan yang terbaik untuk kita. Amin Ya Robbal ‘Alamin. Selamat membaca.

Wallohualambishawab  

Wassalamua’laikum Wr.Wb.

 

Scroll to Top