Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kualitas sumber daya manusia yang berkontribusi pada kemajuan sebuah bangsa. Namun, transfer pengetahuan kepada siswa saja tidak cukup untuk mengembangkan kemampuan mereka serta membentuk karakter yang baik bagi kemajuan intelektual sebuah bangsa. Oleh karena itu, diperlukan sebuah program bimbingan yang komprehensif untuk mengembangkan nilai-nilai disiplin dan agama pada siswa. Artikel ini akan menelusuri strategi dan implementasi program bimbingan disiplin dan keagamaan di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja, serta dampaknya terhadap pembentukan karakter siswa.
Bimbingan Disiplin: Elemen Militer dan Budaya Sekolah
Salah satu ciri khas dari program bimbingan disiplin di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja adalah penggabungan beberapa elemen militer dalam prosedurnya. Program ini bertujuan untuk mengelola perilaku siswa baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Disiplin diolah melalui pembiasaan tindakan yang mencerminkan sikap yang diinginkan, dan proses pemantauan dilakukan secara langsung dan terus-menerus oleh kepala sekolah. Implementasi program disiplin ini juga diatur dalam peraturan siswa dan mencakup elemen pertahanan negara, yang bertujuan untuk menghasilkan siswa yang disiplin dan setia kepada negara. Contoh integrasi ini termasuk pelaksanaan pelatihan dasar kepemimpinan yang diselenggarakan bersama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Bimbingan Keagamaan: Budaya Pesantren dalam Sekolah
Program bimbingan keagamaan di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja mengadopsi sistem yang mirip dengan pesantren, sehingga sekolah hanya menerima siswa Muslim. Guru-guru di sekolah ini selalu mengintegrasikan pelajaran dengan ajaran agama dari Al Qur’an dan hadis. Siswa juga diarahkan untuk melaksanakan ibadah secara berjamaah dan menjalankan ibadah sunnah lainnya sebagai kebiasaan. Selain itu, kegiatan keagamaan lainnya termasuk mempelajari aqidah, fiqh, siroh, akhlaq, dan hadis, serta mempraktikkan tahfidz Qur’an dan tadarus Qur’an. Program unggulan adalah Pelatihan Memorialisasi Al-Qur’an (AMT), di mana siswa menghafal Al-Qur’an selama 40 hari.
Evaluasi Program Bimbingan: Penerapan Sistem Reward dan Punishment
Evaluasi program bimbingan siswa dilakukan dengan memberikan skor atau poin, yang juga mempertimbangkan skor rapport. Program ini menerapkan poin plus dan minus untuk penilaian, di mana siswa akan diberi hukuman setiap kali melakukan pelanggaran, sementara siswa dengan pencapaian luar biasa akan menerima poin lebih. Hasil evaluasi ini menjadi materi untuk penyempurnaan program bimbingan lebih lanjut. Sekolah juga menerapkan sistem pemberian hadiah dan hukuman, di mana hukuman yang diberikan lebih bersifat edukatif.
Dampak Program Bimbingan: Pembentukan Karakter dan Kesiapan Hidup
Melalui penggabungan elemen militer dan pendekatan agama, program bimbingan di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang disiplin, setia kepada negara, dan taat beragama. Program ini juga bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan hidup yang diperlukan, seperti kepemimpinan, kemandirian, kreativitas, dan semangat kewirausahaan. Dengan demikian, siswa diharapkan mampu menghadapi tantangan kehidupan di masa depan dengan sikap yang positif dan tangguh.
Kesimpulan
Program bimbingan di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja menggabungkan pendekatan disiplin militer dan pendekatan agama pesantren untuk membentuk karakter siswa yang disiplin, religius, dan siap menghadapi kehidupan. Implementasi program ini dilakukan melalui pemberian reward dan punishment yang edukatif, serta evaluasi yang terus-menerus untuk penyempurnaan program. Dengan demikian, sekolah ini menjadi contoh bagaimana pendidikan dapat menjadi landasan kuat dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi masa depan.
Passionate Informatics Teacher at SMAIT Assyifa Boarding School Wanareja Subang | Empowering Students for Future Success in Technology