Bahasa Mengajarkan Kehidupan

” الكلام من اختصاص المعرفة

أمَا الاستماع فهو امتياز الحكمة”

Membaca adalah pintu terbaik dan termudah untuk masuknya ilmu pengetahuan ke dalan pikiran dan hati kita. Dengan banyak membaca , ilmu pengetahuan wawasan akan masuk dalam pikiran kita, hati dan jiwa. dengan banyaknya ilmu yang dimiliki ada pintu lain yang bisa dimasuki, yaitu memanfaatkan ilmu, mengajarkannya atau menyebarluaskannya selain lewat lisan, ilmu bisa diserbaluaskan lewat tulisan.  Ada pula sebagian orang yang fasih berbicara dan fasih menulis sekaligus.

Sebuah tulisan dari Imam Al-Ghazali yang selalu terngiang dibenak kita  sekaligus menjadi sebuah motivasi besar bagi kita semua adalah ”Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”.  kalimat tersebut bukanlah semata hanya sebuah kalimat biasa yang hanya disampaikan oleh beliau Imam Ghazali berkaitan dengan status dan kedudukan, tetapi jauh lebih dari itu Imam Al-Ghazali memberikan motivasi yang lebih jauh dan mendalam untuk mendidik generasi penerus umat untuk melestarikan dan mengarsipkan setiap apa yang dipikirkan kemudian ditulis, supaya generasi-generasi selanjutnya bisa melanjutkan dakwah agama ini lewat tulisan dan disampaikan secara apik dan benar.

Menyampaikan ilmu lewat mengajar dan berdakwah adalah tugas suci para nabi. Tugas suci ini dilanjutkan oleh para sahabat, tabiin , dan ulama dari masa ke masa.  terkadang kita pada umumnya mengenal nama para ulama dari karya tulisnya. Semangatlah mengukir tinta- tinta emas wahai pemuda Islam.

Alhamdulillah, di SMAIT As Syifa Boarding School Wanareja sudah berjalan 1 tahun terdapat program Karya Tulis Ilmiah bagi para siswa sebagai upaya meningkatkan daya nalar kritis selain itu meningkatkan kreativitas mereka dalam membuat sebuah karya- karya yang hebat salah satunya adalah membuat majalah berbahasa Arab  . Bahasa Mengajarkan Kehidupan

 

 

Scroll to Top