Santri sedang Berbaris untuk Upacara Hari Guru
Subang 25 November 2025– Hari guru merupakan sebuah hari yang spesial bagi pelajar. Hari spesial yang dijadikannya sebagai momentum dalam membalaskan jasa para guru selama ini. Guru merupakan cahaya pelita bagi siapa saja yang dapat diterangi. Tanpanya, kita sebagai pelajar tidak akan bisa menapaki jalan cita-cita dengan terarah. Sebuah gelar berbunyi “Pahlawan Tanpa Jasa” memang tidak salah menempel dalam bakti badan para guru. Julukan yang tidak main-main dalam memberikannya. Julukan yang tidak didapatkan dari sendiri namun dari orang lain atas bakti yang telah dicapainya. Kini, upacara hari guru 2025 telah menjadi saksi betapa terhormat dari kisah tersebut.
Upacara Hari Guru SMAIT As-Syifa Wanareja 2025 dengan menyongsong slogan “Guru Hebat, Indonesia Kuat” digelar di lapangan SMA Wanareja. Kegiatan dimulai pada pukul 07.00 WIB pagi hari. Pada awalnya para murid SMA diinstruksikan keluar dari asrama lebih pagi dari biasanya. Dengan komando dari Ustaz Sahidin, para santri dipastikan keluar semua sebelum pukul 06.50 WIB. Selanjutnya dalam peringatan Upacara hari Guru 2025, murid SMP pun diikutsertakan dalam kegiatan upacara kali ini yang fenomenal.
Dalam pagi hari yang masih sejuk, kegiatan upacara akan dimulai. Burung-burung berkicauan di atas sekolah, angin dingin terkadang bertiup dari sembarang arah. Awan terlihat cerah menyambut pagi hari dengan semangat. Sesekali Panitia Upacara Hari berlari ke sana kemari, menyiapkan segala hal yang masih kurang. Guru-guru terpantau telah datang lebih dahulu beberapa, kemudian segerombolan murid SMA keluar serentak usai hitungan mundur dari dalam asrama.
Dalam pengamatan Ustaz Sahidin yang sangat ingin melihat kerapian murid-muridnya. Ia berdiri tegak di depan pintu asrama. Dengan tegas mengingatkan untuk merapikan baju-baju murid yang belum terlihat rapi. Menyuruh untuk memasukkan baju, memasangkan dasi yang masih digenggam dan memakai alas kaki berupa sepatu menuju sekolah. Hal ini demi kebaikan para muridnya, untungnya saja Ustaz Sahidin sabar selalu mendidik para muridnya tanpa kenal lelah dalam kerapian dan kedisiplinan. Selanjutnya, tim kedisiplinan mengarahkan murid SMA untuk berbaris di tengah, sedangkan di kiri akan diisi oleh para ustaz dan santri LTIQ, dan di kanan akan diisi oleh murid SMP yang baru saja tiba.
Upacara Hari Guru 2025 menghadirkan petinggi-petinggi yayasan sebagai pelengkap dari acara ini, ketika dirasa sudah siap untuk memulai. Protokol Upacara memulai tugasnya, berjalan di depan barisan Upacara kemudian berbelok menuju tiang bendera, memberikan pengecekan selanjutnya melangkah ke tengah dan memberi perintah istirahat di tempat, lalu berjalan lagi ke podium dan menyampaikan bahwa upacara hari guru akan dimulai. Selanjutnya ia kembali ke barisan awal dan MC membaca rundown jalannya acara.
Upacara berlangsung tertib dan khidmat. Kegiatan pun berjalan lancar seolah tidak ada rintangan kecuali bagi murid yang kepanasan akan teriknya matahari pagi ini. Ketika MC mengatakan “Pembaca amanat oleh pembina Upacara” yang diikuti instruksi istirahat di tempat oleh pemimpin upacara. Acara Upacara Hari Guru telah tiba pada puncak kegiatan. Pembina Upacara yaitu Ustaz Suhe Hermawan berjalan menaiki podium lalu menatap seluruh peserta upacara. Ia memulai kata-katanya
“Muslim harusnya bisa mencapai revolusi industri lebih cepat dari negara lain” Ia berhenti sejenak, kemudian kembali berkata.
“Kita mempunyai kota paling cerdas yang pernah ada! Kota tersebut sudah berdiri dari abad 8 hingga abad 13.”
Para murid merasa tertarik dalam penyampain amanat upacara kali ini. Ustaz Suhe kemudian melanjutkan pernyataan mengenai kota paling cerdas yang pernah ada kemudian dengan gampangnya ditaklukan oleh Hulagu Khan dengan komando “Serang!!”. Setelahnya kota paling cerdas itu dikepung selama 40 hari lamanya. Pada akhirnya, kota itu runtuh, beberapa ada yang mengatakan bahwa air sungai tigris berubah menjadi hitam saking banyaknya buku-buku yang dibakar dan dibuang. Buku yang diisi oleh berbagai ilmu dan pusat peradaban habis luluh lantak dan tak bersisa dengan begitu berakhirlah kota paling cerdas pada masanya.
Setelah kejadian tersebut, kaum muslim meluncurkan pembalasan kepada Kekaisaran Mongol yang dikomandokan oleh Saifuddin Qutuz dan berhasil atas takluknya Kekaisaran Mongol beberapa abad kemudian. Aksi heroik ini kemudian diikuti oleh komando Muhammad Al-Fatih dalam menundukkan benteng terkuat yang pernah ada. Akan tetapi ada kisah di balik kesuksesan mereka yaitu adanya guru yang selalu membimbing mereka hingga sampai pada cita-cita mulia mereka masing-masing.
Ustaz Suhe juga mengamanahkan bagi setiap santi untuk selalu menjaga adab kepada gurunya, selalu mencari rida dalam keberkahan di setiap ilmu pada pelajaran masing-masing.
“Kalian harus selalu mengutamakan adab, adab, adab! Untuk setiap keberkahan ketika menuntut ilmu”.
Berakhirlah peringatan Upacara Hari Guru 2025 ini di kampus Wanareja Putra. Harapannya peringatan Hari Guru 2025 bukan menjadi hanya sekadar momen seru yang lewat begitu saja, melainkan mengokohkan kembali adab kepada guru yang sudah longgar. Sejarah telah menunjukkan bagaimana proses tersebut bukan selalu dari ilmu, tapi dari sebuah jasa guru. Dengan selalu menjunjung tinggi ilmu dan adab insya Allah cita-cita kita akan tercapai.
Murid dari SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja. Berorganisasi di Multimedia Creative di bidang Jurnalistik sekaligus anggota inti tim OSN MTK.