“My Lab, My Adventure”

Mendengar kata ‘laboratorium IPA’ atau biasa disingkat ‘lab IPA’ mungkin hal pertama yang terlintas dalam benak kita adalah jas berwarna putih, peralatan praktikum, dan kegiatan eksperimen. Ya, lab IPA dengan segala pernak-perniknya merupakan tempat dan identitas kebanggaan bagi murid jurusan IPA pada umumnya. Tempat dimana murid dapat menggali dan mengeksplore pengetahuan dan mengasah keterampilan sains mereka. Bagi para guru sains,  lab IPA merupakan salah satu penunjang pembelajaran sains (IPA) sehingga laboratorium menjadi salah satu tempat yang dibutuhkan.
SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja memiliki lab Fisika dan lab Kimia & Biologi yang cukup memadai. Terdapat beberapa kit dan peralatan praktikum yang cukup menunjang pembelajaran IPA, khususnya pembelajaran Fisika. Pada pembelajaran Fisika, para murid dalam satu kelas biasanya dibagi kedalam 4 hingga 5 kelompok  untuk melakukan praktikum. Dalam kegiatan praktikum Fisika, model praktikum yang biasa digunakan yaitu model praktikum verifikasi dan model praktikum inkuiri (penyelidikan).

Praktikum verifikasi yaitu kegiatan praktikum dimana murid telah terlebih dahulu mengetahui tentang rumus atau konsep yang akan dibahas, kemudian membuktikannya melalui kegiatan percobaan. Praktikum inkuiri (penyelidikan) yaitu praktikum dimana murid membangun sendiri teori/konsep atau memperoleh rumus dari hasil percobaan yang telah dilakukan tanpa dibekali pengetahuan konsep terlebih dahulu. Kedua model tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Biasanya model praktikum dipilih dan ditentukan oleh guru disesuaikan dengan karakteristik materi masing-masing. Beberapa judul praktikum yang telah dilakukan diantaranya praktikum gerak melingkar beraturan, energi, elastisitas, hukum Archimedes, konduksi, dan alat optik.

 Pembelajaran dengan kegiatan praktikum memiliki beberapa manfaat yang dirasakan oleh murid dan guru dalam proses dan hasil pembelajaran. Pada kegiatan praktikum para murid biasanya menjadi lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Murid-murid yang memiliki gaya belajar kinestetik pun menjadi lebih terfasilitasi. Kerjasama antar murid dalam kelompok lebih terasa dan kreativitas setiap kelompok senantiasa terasah. Hasil pemahaman murid biasanya lebih komprehensif jika dibangun dengan kegiatan praktikum.

Manfaat lain dari kegiatan praktikum yaitu dapat meningkatkan keterampilan dan kreativitas murid dalam mengikuti ajang perlombaan atau kompetisi yang berkaitan dengan Fisika. Hal ini terbukti dari keikut sertaan dan prestasi yang diraih beberapa murid SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja dalam bidang Fisika yang didalamnya terdapat sesi praktikum atau perancangan alat percobaan. Salah satu ajang perlombaan Fisika yang telah diikuti yaitu Kompetisi Fisika tingkat Nasional pada Pekan Ilmiah Fisika tahun 2022  yang diselenggarakan oleh Hima Fisika Universitas Negeri Semarang (Unnes) oleh murid atas nama Muhammad Keva Rafferty. Keva berhasil melaju ke babak final dimana terdapat bagian penilaian pengambilan data percobaan (praktikum) kemudian memperoleh peringkat harapan ke-3 yang membanggakan.

Selain itu, ada juga kompetisi internasional yang telah diikuti yaitu The 5th International STEM Study Contest (5th ISSC) yang diselenggarakan oleh SEAMO QITEP in Science tahun 2022 pada cabang mata lomba Trebuchet Attacking Fortress Competition yang diikuti secara berkelompok yaitu oleh Aulia Citra, Zarin Fashila, dan Nashwa Nailin. Kompetisi ini dibagi dua sesi, yaitu sesi merancang sebuah trebuchet (alat pelontar) dan sesi pertandingan melawan tim lain dalam menggunakan alat pelontar yang telah dibuat. Murid memperoleh pengalaman yang berkesan dan motivasi lebih dalam bidang lomba Fisika setelah mengikuti perlombaan tersebut.

 

Begitulah sepenggal cerita tentang lab, praktikum, serta pengalaman murid yang diperoleh dari bekal pembelajaran di laboratorium. Meminjam sebuah kalimat jargon dari suatu acara yang sudah terkenal, bolehlah kiranya bagi murid-murid dan guru IPA kita menggaungkan “My Lab, My Adventure”. Agar lebih terasa bahwa lab merupakan tempat untuk petualangan pembelajaran yang menyenangkan dan dinantikan.

Scroll to Top