Kegiatan P5 di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja

Kurikulum merdeka merancang suatu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 untuk menguatkan karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai pancasila untuk mencapai standar kompetensi lulusan pada semua jenjang Pendidikan.

P5 merupakan salah satu cara untuk mencapai profil pelajar pancasila yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami pengetahuan sebagai proses pembentukan karakter, serta kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitar. Dalam kegiatan P5 ini, peserta didik berkesempatan untuk mengeksplorasi topik penting yang bertema Gaya Hidup Berkelajutan “Pengelolaan dan pemanfaatan sampah” yang bertujuan untuk mengembangkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekolah melalui kegiatan-kegiatan di lingkungan sekolah dan melakukan aksi menjalani gaya hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila dan Nilai-nilai Budaya As-Syifa (Hemat air, Hemat Listrik, Cinta kebersihan, Cinta keindahan, Tebar salam).

Melakukan kegiatan P5 dapat membangun rasa percaya diri peserta didik untuk pekerjaannya dan menunjukan minat peserta didik pada bidang tertentu. Guru memegang peranan penting dalam pelaksanaanya, yaitu sebagai fasilitator. Kegiatan P5 juga dapat meningkatkan kinerja peserta didik Ketika mereka mendiskusikan projek yang luar biasa dengan teman-temanya. Pelaksanaan kegiatan P5 ini, juga dapat memberikan pengalaman dan proses pembelajaran yang bermakna kepada peserta didik.

Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 yang dilakukan di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja dimulai dari kesiapan sekolah untuk melaksanakan kegiatan, serta mengolah asesmen, laporan hasil projek, evaluasi dan rencana tindak lanjut untuk kegiatan P5 di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja. Kegiatan P5 dalam pelaksanaannya memerlukan perencanaan, system, desain projek dan pengelolaan yang tepat. SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja sudah cukup baik dalam penyusunan rencana kegiatan P5 ini sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini tidak lepas dari adanya system yang mendukung pelaksanaan pembelajaran melalui projek P5. Sistem yang mendukung tersebut terdiri dari Kepala Sekolah, tim kurikulum, tim koordinator projek dan tim fasilitator yang salin bersinergi untuk mewujudkan merdeka belajar di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja.

Tahap perencanaan projek P5 di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja dimulai dari rapat beberapa dewan guru dengan bagian kurikulum, pada rapat tersebut kegiatan P5 diperkenalkan seperti apa bentuknya dan bagaimana melaksanakannya. Setelah tahap perkenalan, kemudian dilanjutkan pembuatan modul ajarnya. Modul ajar untuk P5 di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja dibuat oleh tim penyusun sekolah. Kegiatan P5 untuk perencanaan pelaksanaannya di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja sudah sangat baik dan terkonsep sehingga Ketika kegiatan dilaksanakan, berjalan sesuai perencanaannya.

Setelah dilakukan perencanaan, selanjutnya adalah tahapan pelaksanaan dan penglolaan kegiatan P5. SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja sudah melaksanakan kegiatan P5 selama satu semester. Pelaksanaan kegiatan P5 sudah berjalan dengan baik terbukti dari suksesnya acara gelar karya yang dilaksanakan peserta didik untuk menampilkan hasil dari projek yang sudah mereka buat pada akhir pembelajaran di semester pertama. Pelaksanaan kegiatan P5 di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja dimulai dari penentuan pola pelaksanaan, pola pelaksanaan di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja dilaksanakan setiap mingguan tepatnya dilaksanakan pada hari selasa dan kamis jadwal untuk kegiatan P5 kelas X. Guru fasilitator akan masuk ke setiap kelas yang diampu dan pertama kali masuk ke kelas, peserta didik disajikan tema utama yang dipilih sekolah untuk dilaksanakan di projeknya. Setelah itu, guru fasilitator akan mengelompokan mereka menjadi beberapa kelompok untuk kegiatan P5 ini. Setelah pengelompokan dan menjelaskan pengambilan tema, peserta didik dibebaskan untuk mencari informasi lebih lanjut terkait sub tema yang telah ditentukan. Lalu mereka merencanakan akan melakukan apa saat projek ini dijalankan. Peserta didik dapat menggunakan media komputer yang tersedia di sekolah untuk mencari informasi dengan menggunakan internet. Pada proses inilah peserta didik akan mempelajari bagaimana Profil Pelajar Pancasila itu dijalankan. Dalam prosesnya peserta didik perlu ke lapangan untuk mempelajari secara langsung teori yang telah mereka pelajari di kelas sebelumnya. Peserta didik akan banyak sekali belajar tentang tema yang diberikan. Sebagai contoh, di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja pada tema Gaya Hidup Berkelanjutan “Pengolahan dan Pemanfaatan sampah”, kelompok peserta didik mulai mengambil dan mengolah sampah untuk dijadikan produk apa yang ingin mereka kuasai dan pahami lebih dalam misalnya membuat sabun, tas dll dari sampah yang dikumpulkan. Kemudian mereka akan mulai mencari informasi mengenai produk yang akan dibuat dan mulai merencanakan projek yang ingin mereka lakukan. Peserta didik bisa mencari informasi lewat internet bagaimana pembuatannya agar mereka dapat mempelajarinya.

Selanjutnya peserta didik akan diminta untuk melaporkan hasil kegiatan P5 yang telah mereka laksanakan selama 3 bulan untuk satu tema projek. Laporan kegiatan P5 dapat berupa makalah hasil apa yang mereka dapatkan selama melaksanakan projek. Projek yang dibuat oleh peserta didik di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja kemudian ditampilkan dalam bentuk pameran atau gelar karya. Peserta didik menampilkan hasil kerajinan yang mereka buat atau mereka dapatkan dari kegiatan P5 seperti sabun, tas, lampu tidur, dan kerajinan lainnya. Hasil pameran ini kemudian diberikan penilaian oleh guru fasilitator dan dimuat dalam rapor projek.

Selanjutnya, penialian dan evaluasi serta rencana tindak lanjut untuk kegiatan P5 di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja, terdapat beberapa kendala selama prosesnya mulai dari sulitnya mengatur peserta didik agar tetap bisa tepat waktu ke kelas dan aktif dalam menjalankan kegiatan P5. Kendaa lain adalah terkait dana kegiatan P5. Selanjutnya, kendala utama dalam selama proses pelaksanaan projek adalah adalah pembiasaan yang harus dilakukan oleh pendidik dan peserta didik karena kegiatan P5 ini merupakan hal baru dan perlu pembiasaan dari sekolah agar terlaksana dengan semestinya. Penilaian yang dilakukan pada kegiatan P5 ini dilaksanakan oleh guru fasilitator.

Penilaian oleh guru fasilitator berupa penilaian khusus untuk setiap peserta didik yang melaksanakan kegiatan P5 tidak hanya berupa penilaian hasil karya saja, tetapi setiap individu anak itu dilakukan penilaian sikap dan prilakunya. Penilaian dilakukan setiap kali guru fasilitator memasuki kelas untuk pelaksanaan kegiatan P5. Guru fasilitator harus mengingat setiap peserta didik karena setiap anak ada penilaiannya tersendiri seperti tentang produk yang dibuat, keikutsertaan bekerja sama, diskusi, dan menyampaikan pendapat, sikap dan perilakunya semuanya dilakukan penilaian dan nantinya akan dimasukan hasil penilaiannya ke dalam rapor kurikulum merdeka. Rencana tindak lanjut setelah dilaksanakannya kegiatan P5 di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja selama tiga bulan adalah keritikan dan masukan dari guru-guru yang datang saat kegiatan gelar karya di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja akan ditindaklanjuti oleh pihak sekolah agar pelaksanaan kegiatan P5 semakin baik lagi kedepannya khususnya pada kegiatan yang akan dilaksanakan di semester dua. Selain itu, kegiatan ini harapannya dapat terus berjalan dengan baik dan semakin baik lagi serta sekolah berusaha untuk lebih siap lagi dalam pelaksanaan kegiatan P5 ini dan rencana selanjutnya tidak hanya berupa pameran karya yang dilaksanakan sekolah harus melaksanakan kegiatan yang lebih besar lagi dan mengundang lebih banyak tamu baik itu mitra luar sekolah ataupun tamu-tamu lainnya.

Sehingga dapat disimpulkan, kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja mulai dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan serta penilaian, evaluasi dan rencana tindak lanjut untuk kegiatan selanjutnya berjalan dengan sangat baik serta terstruktur.

Scroll to Top