School Info
Monday, 20 Oct 2025
  • Selamat Datang di Website SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja
  • Selamat Datang di Website SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja
20 October 2025

Peta Jalan Spiritual di Tengah Badai Tugas: Menjaga Ibadah Saat Jam Kerja Seolah Tak Ada Habisnya

Mon, 20 October 2025 Read 10x Uncategorized

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bapak/Ibu guru, setelah kita bahas bagaimana mengelola motivasi kerja di bawah tekanan, sekarang mari kita sentuh fondasi terpenting: ibadah.

Di lingkungan SMAIT Assyifa, Bapak/Ibu bukan hanya mengajar materi, tapi juga mengemban amanah moral dan spiritual. Namun, ironisnya, padatnya peran—guru, wali kelas, staff, pembina—seringkali membuat ibadah kita terasa terengah-engah. Shalat terburu-buru, zikir hanya sekelebat, dan Al-Qur’an terjamah seadanya.

Kesibukan itu bagaikan air laut. Semakin diminum, semakin haus. Semakin kita larut dalam urusan dunia (walaupun itu urusan mulia mendidik), semakin hati ini terasa kering dan gelisah. Padahal, justru ibadah itulah oasis dan energi utama kita.

Lalu, bagaimana caranya agar ibadah tetap istiqomah dan berkualitas di tengah jadwal boarding school yang luar biasa padat? Ini dia beberapa langkah praktis yang bisa kita terapkan:


 

1. Ibadah Sebagai Meeting Paling Penting (Prioritas Utama)

 

Prinsip dasarnya: Shalat bukan jeda dari kesibukan, tapi kesibukan adalah jeda dari shalat.

Di sekolah, kita sangat disiplin dengan jadwal mengajar dan jadwal piket. Mari terapkan kedisiplinan yang sama untuk waktu shalat wajib.

  • Pikirkan Seperti Meeting Dewan Guru: Jika ada meeting mendadak dari kepala sekolah, pasti kita akan bergegas datang, kan? Perlakukan panggilan azan layaknya panggilan paling penting dari “Atasan” tertinggi.
  • Siapkan Perangkat Ibadah: Selalu siapkan mukena/sarung dan sajadah di laci meja atau loker. Jangan sampai terlambat shalat hanya karena sibuk mencari perangkatnya.
  • Teknologi Sebagai Pengingat: Manfaatkan alarm atau aplikasi pengingat waktu shalat agar kita selalu siap 1-2 menit sebelum waktu iqamah.

 

2. Kualitas, Bukan Sekadar Kuantitas

 

Sebagai guru, kita sering dikejar target kuantitas (berapa jam mengajar, berapa siswa yang lulus OSN). Jangan bawa mental ini ke dalam ibadah sunnah.

Daripada memaksakan shalat Qiyamul Lail panjang yang akhirnya membuat kita futur (kendor), lebih baik:

  • Amalan Kecil yang Rutin: Pilih 1-2 amalan sunnah yang bisa dipertahankan rutin (disebut juga “Jangkar Ibadah”).
    • Contoh: Membaca Surat Al-Mulk setiap malam, atau Shalat Dhuha 2 rakaat di waktu luang antara jam pelajaran.
  • Hadis Rasulullah SAW: “Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang dilakukan secara terus-menerus (rutin) meskipun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Amalan kecil yang rutin akan membentuk kebiasaan, dan kebiasaan itulah yang menjaga hati kita tetap terhubung dengan Allah SWT.

 

3. Niatkan Pekerjaan Kita sebagai Ibadah

 

Ini adalah jurus pamungkas bagi kita yang bekerja di lingkungan pendidikan Islam. Segala peran ganda Bapak/Ibu bisa bernilai ibadah yang pahalanya terus mengalir, asalkan niatnya lurus.

  • Mengajar Informatika: Niatkan sebagai upaya memberdayakan umat agar menguasai teknologi, bukan sekadar transfer ilmu.
  • Mendampingi Siswa di Asrama: Niatkan sebagai upaya menjaga titipan Allah dan membentuk generasi yang shalih/shalihah.
  • Lelah karena tugas boarding: Niatkan sebagai jihad mencari nafkah dan berdakwah.

Dengan mengubah niat, beban kerja yang tadinya terasa berat bisa menjadi amalan yang ringan dan berpahala tinggi, mengubah seluruh 24 jam kita menjadi ladang kebaikan.

 

4. Dzikir on The Go (Zikir Bergerak)

 

Kesibukan di boarding school sering melibatkan banyak perpindahan: dari kelas ke asrama, dari ruang guru ke lapangan. Manfaatkan waktu “mati” ini!

  • Saat Berjalan: Lisan bisa berzikir. Ucapkan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allahu Akbar), atau istighfar (Astaghfirullah).
  • Saat Menunggu: Menunggu siswa selesai makan, menunggu briefing, atau menunggu antrean. Gunakan waktu ini untuk membuka aplikasi Al-Qur’an di ponsel dan membaca satu atau dua ayat, atau minimal membaca terjemahannya.

Ini adalah cara paling efektif untuk “mencuri” waktu ibadah di tengah kesibukan tanpa mengurangi waktu tidur atau tugas kantor.

 

5. Jangan Lupa “Bermuhasabah” (Evaluasi Diri)

 

Sesibuk apapun, luangkan 5 menit sebelum tidur untuk check-list spiritual harian.

  • Tanya Diri Sendiri: Apakah Shalat lima waktu saya sudah on time hari ini? Sudahkah saya menahan lisan dari ghibah? Sudahkah saya bersyukur?
  • Doa Tsabat (Keteguhan): Tutup hari dengan doa yang sering dibaca Rasulullah SAW: “Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbii ‘ala Diinik” (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).

Ibadah adalah sumber energi kita. Ia bukan tambahan yang memberatkan, melainkan justru “pompa bensin” yang membuat kita kuat menghadapi segala tantangan di boarding school. Jadikan ibadah sebagai kebutuhan, maka Allah SWT akan melapangkan kesibukan kita.

Semoga kita semua dikaruniai keistiqomahan.

Agenda

25
Jun 2025
time : 15:11
Agenda is expired

Info Sekolah

SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja

NPSN 20404xxx
Blok Lw. Peuris RT/RW 07/02, Wanareja, Kec. Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat 41211
PHONE6281222111454
EMAILsmait-wanareja@assyifa-boardingschool.sch.id