“Individu memenangkan pertandingan, tetapi tim yang memenangkan kejuaraan.” – Mia Hamm
Permainan paintball berawal pada tahun 1970-an, ketika itu senjata paintball pertama kali digunakan untuk simulasi strategi perang. Konsep permainan ini kemudian diambil oleh sekelompok individu yang melihat potensi hiburan yang unik. Ide awalnya muncul ketika Charles Nelson, seorang penulis dan pengusaha, mengembangkan senjata yang dapat melepaskan serangkaian bola cat air untuk menandai pohon dan ternak. Senjata paintball untuk keperluan hiburan muncul pada tahun 1981. Hayes Noel, Charles Gaines, dan Bob Gurnsey adalah pelopor permainan ini, mereka mengembangkan konsep permainan yang kemudian diberi nama “Capture the Flag” menggunakan senjata paintball. Pada tahun 1981, mereka menyelenggarakan permainan paintball pertama di Henniker, New Hampshire, dengan peserta menggunakan senjata paintball yang dimodifikasi.
Seiring dengan pertumbuhan popularitasnya, terbentuklah organisasi-organisasi seperti National Survival Game (NSG) dan later menjadi National Paintball Players Association (NPPL), yang membantu mengatur aturan dan standar permainan paintball. Pertandingan paintball internasional pertama kali diadakan pada tahun 1992 di Negara Bagian New York, Amerika Serikat. Ini menandai langkah besar dalam mengakui paintball sebagai olahraga kompetitif global. Seiring berjalannya waktu, permainan paintball mengalami evolusi. Muncul variasi permainan baru, termasuk speedball, woodsball, dan scenario paintball, yang masing-masing memiliki aturan dan lingkungan permainan yang berbeda.
Beberapa manfaat permainan paintball adalah mampu meningkatkan kesehatan fisik karena melibatkan berbagai gerakan seperti berlari, bersembunyi, dan mengejar lawan. Aktivitas ini dapat meningkatkan kesehatan jantung dan sirkulasi darah. Permainan ini juga mampu meningkatan keterampilan pemecahan masalah, dan koordinasi tim. Aktivitas fisik yang intens dan fokus pada permainan dapat membantu mengurangi tingkat stres. Dengan demikian, permainan paintball merupakan cara yang efektif untuk melepaskan ketegangan dan merangsang pelepasan endorfin. Paintball juga mempromosikan kerjasama tim dan komunikasi efektif. Pemain belajar untuk bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Pemain paintball belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka, seperti mengenali kapan harus menyerang dan kapan harus bertahan. Situasi kompetitif dalam permainan paintball dapat membantu pemain mengendalikan emosi mereka, seperti kekecewaan, yang merupakan keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan permainan paintball dapat berubah dengan cepat, dan pemain harus dapat beradaptasi dengan situasi yang terus berubah. Ini membantu mengembangkan kemampuan adaptabilitas dan fleksibilitas mental.
Pandangan terhadap permainan paintball dapat bervariasi tergantung pada keyakinan agama dan nilai-nilai moral masing-masing individu. Sebagian besar agama tidak secara eksplisit mengomentari atau melarang permainan paintball secara khusus. Oleh karena itu, pemahaman dan interpretasi individu terhadap prinsip-prinsip agama mereka memainkan peran penting dalam penilaian mereka terhadap permainan ini.
Dalam sudut pandang syariat Islam, segala macam permainan yang memiliki dampak baik serta tidak dilakukan dengan cara berjudi mempunyai hukum boleh. Hukum boleh di sini, bisa saja mubah, juga bisa berhukum makruh. Kedua hukum tersebut bisa terjadi jika permainan tersebut memberikan dampak positif pada pemain khususnya dan kehidupan sosial pada umumnya. Intinya, segala macam permainan yang berguna melatih kecerdasan mental, fisik, dan intelektual, seperti permainan paintball, catur, dadu atau permainan berbasis strategi lainnya hukumnya boleh (mubah atau makruh).
Ustaz Iwa Kartiwa, M.Pd, lahir pada 11 Februari 1992 di Kota Bandung, beliau adalah seorang guru yang penuh dedikasi dalam mengembangkan potensi anak-anak di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja. Dengan latar belakang pendidikan Magister Pendidikan dari salah satu Universitas ternama di Indonesia, Ustaz Iwa telah memberikan pengaruh positif selama lebih dari 10 tahun dalam dunia pendidikan. Keahliannya dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, serta kemampuannya mengenali dan mengembangkan bakat anak-anak, membuatnya menjadi guru yang dihormati dan diakui di sekolah dan komunitasnya. Ustaz Iwa juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, terutama dalam mengelola klub sepak bola, panahan, bela diri serta terus meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan dan pengembangan diri. Beliau tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga memberikan perhatian pada pembentukan karakter siswa, sebuah komitmen yang mengukuhkan posisinya sebagai Guru Inspiratif.