Standardisasi Kualitas Akademik, As-Syifa Wanareja Gelar Ujian Terintegrasi Tiga Kampus

Pelaksanaan Ujian Terintegrasi.

Subang, 19 November 2025–Pada penghujung tahun 2025 ini, As-Syifa Boarding School Wanareja mengadakan ujian serentak dengan dua kampus lainnya, yaitu kampus Jalancagak dan kampus Sagalaherang. Ujian serentak ini dilaksanakan dari tanggal 8 hingga 13 Desember 2025. Dalam sistem ujian kali ini, soal seluruh mapel dari 3 kampus disamakan dan dilaksanakan secara bersamaan.

Awal Mula Ujian Terintegrasi

 Sejak awal didirikannya, As-Syifa Boarding School Wanareja selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam hal inovasi dan mutu pendidikannya. Dalam berbagai kesempatan, kampus ini selalu memunculkan ide-ide baru yang diharapkan dapat memajukan kualitas ujian dan pendidikan mereka secara keseluruhan.

 Salah satu upaya inovasi As-Syifa Boarding School, adalah dengan diterapkannya sistem baru berbasis integrasi dimana seluruh hal terkait ujiannya diserentakkan 3 kampus. Mulai dari soalnya, sesi waktunya, bahkan satu jenjang harus melaksanakan ujian secara bersamaan, sehingga seluruh laboratorium komputer yang ada diisi oleh satu jenjang tersebut. Misalnya, Pada sesi pertama hari Senin yang dimulai pukul 07.00 WIB, semua murid angkatan kelas 11 harus melaksanakan ujian satu mapel secara keseluruhan. 

 Sistem ujian terintegrasi ini lahir dari keprihatinan bersama atas sistem yang sebelumnya diterapkan. Sistem ujian sebelumnya benar-benar diserahkan kepada kampus masing-masing, sehingga integrasi maupun kerja sama antar kampus As-Syifa terkesan minim. Atas bantuan dan pernyataan dari FOMG murid, akhirnya keseluruhan tiga kampus sepakat untuk merancang suatu sistem yang lebih menyeluruh dan baru. Sistem CBT (Computer Based Test) gabungan mulai dirintis, jajaran guru dari ketiga kampus mulai berdiskusi terkait materi yang dapat disamakan diantara seluruh kampus, serta keseluruhan struktur yayasan bekerja keras demi mewujudkan sinergi ini.

 Setelah ditimbang-timbang, akhirnya keputusan pun keluar dimana sistem CBT yang akan digunakan adalah sistem berbasis online website yang sebelumnya digunakan untuk try out UTBK para santri As-Syifa. Hanya saja, dilakukan beberapa penyesuaian karena yang akan diujikan itu per mapel, bukan dalam waktu yang panjang seperti UTBK.

Pelaksanaan Ujian Terintegrasi

 Ujian dimulai pada hari Senin, tanggal 8 Desember 2025 setelah para santri melaksanakan ujian tahfizh dan ujian praktik di minggu sebelumnya. Seluruh sesi ujian mulai dari sesi pertama hingga ketiga terlaksana dengan baik, namun terdapat beberapa kendala seperti koneksi jaringan yang tidak terlalu lancar dan kesalahan di sistem CBT. Dengan tenang, jajaran guru mengumumkan kepada para santri bahwa kesalahan ini tidak fatal, hanya kesalahan ringan karena sistem yang disesuaikan tersebut memang belum diuji coba terlebih dahulu. 

 Setelah tim IT As-Syifa didatangkan untuk memeriksa kondisi sistem, untungnya kesalahan yang terjadi memang tidak serius. Dapat diselesaikan dengan refresh website. Hari-hari berikutnya dalam ujian dipenuhi dengan wajah-wajah serius para santri dalam menghadapinya. Suasana sekolah yang biasanya hidup sekarang sudah lebih tenang, karena seluruh murid tenggelam dalam buku pelajarannya.

 Para murid pun tak jarang tidur lebih malam karena berdiskusi tentang pelajaran yang diujikan dengan teman seangkatannya. Angkatan kelas 11 mengadakan program belajar malam dimana mapel yang diujikan akan diajarkan oleh teman seangkatannya yang paling paham, meskipun pada akhirnya tetap harus tidur sesuai jam tidur di lingkungan As-Syifa karena diingatkan oleh ustaz yang jaga malam.

Hasil Ujian Terintegrasi dan Antusiasme Murid

 Pasca pelaksanaan ujian dengan sistem yang baru dan terintegrasi di As-Syifa Boarding School Wanareja, suasana di lingkungan sekolah dipenuhi oleh luapan antusiasme yang luar biasa dari para murid. Rasa penasaran akan hasil jerih payah mereka selama sepekan penuh sangat terasa, memicu banyak di antara mereka untuk proaktif menanyakan perolehan nilai ujian langsung kepada jajaran guru yang mengajar mata pelajaran masing-masing.

 Respons yang ditunjukkan oleh para pendidik ternyata cukup beragam, mencerminkan pendekatan evaluasi yang fleksibel di semester ini. Beberapa guru memilih untuk memberitahukan hasil nilai tersebut secara transparan dan langsung kepada setiap murid yang bertanya. Sementara itu, untuk efisiensi informasi, ada pula yang berinisiatif menempelkan selembar kertas besar berisi daftar nilai seluruh santri di papan pengumuman kelas. Namun, pendekatan yang berbeda diambil oleh sebagian guru lainnya yang memilih untuk tidak menginformasikan nilai terlebih dahulu, mungkin dengan tujuan agar para santri lebih fokus pada proses pembelajaran holistik alih-alih sekadar angka.

 Suatu hal yang pasti, sebuah kebijakan menarik yang cukup seragam di kalangan mayoritas guru pada ujian terintegrasi semester ini adalah keputusan untuk tidak memberlakukan program remedial secara luas atau besar-besaran. Sebagai gantinya, jajaran pendidik lebih mengedepankan pendekatan penilaian yang lebih komprehensif. Banyak dari mereka yang mengambil inisiatif untuk mengalkulasi dan menambahkan nilai tambahan yang signifikan dari akumulasi performa dan tugas sehari-hari, partisipasi aktif di kelas, serta nilai proyek, memastikan bahwa evaluasi akhir mencakup spektrum pembelajaran yang lebih luas daripada sekadar hasil ujian akhir. Harapannya, santri kedepannya akan memiliki kelebihan integritas dan melaksanakan ujian dengan sepenuh hati.

Anargya Aghna Paramudya Djajasudarma

Murid di SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja sejak 2024, yang sebelumnya juga menempuh pendidikan tingkat menengah pertama di SMPIT As-Syifa Boarding School Wanareja. Saat ini aktif sebagai Ketua Divisi Jurnalistik Tim Media Sekolah.