Belajar Ekonomi; Bab Ketenagakerjaan Simulasi Pembuatan CV dan Wawancara Kerja

Belajar Ekonomi; Bab Ketenagakerjaan Simulasi Pembuatan CV dan Wawancara Kerja

Bab Ketenagakerjaan menjadi bab pertama yang kami ajarkan di kelas XI IPS semester ini. Di bab ini memuat banyak teori penting dan tentunya relevan dengan kehidupan kita. Pada dasarnya setiap dari kita membutuhkan makanan, minuman dan kebutuhan lainnya untuk terpenuhi. Agar kebutuhan kita tersebut dapat dipenuhi, tentu saja kita butunh uang dan harus bekerja untuk memperolehnya. Bekerja disini bisa mengabdi di suatu perusahaan atau mendirikan usaha sendiri. Yang akan kita bahas di bab ini tentu saja bekerja yang mengabdi di suatu perusahaan. Sedangkan pembahasan Kewirausahaan tentu saja di bab lainnya.

Bagi masyarkat yang memilih untuk mencari pekerjaan, maka perlu membuat CV (Curiculum Vitae) mengenai dirinya sendiri sehingga HRD (Human Resort and Development) dapat tertarik dengan profil kita. Tentu saja peluang untuk bergabung dengan suatu perusahaan akan meningkat jika kita membuat CV versi terbaik dari diri kita. Pada kesempatan kali ini, murid juga melakukan simulasi membuat CV sesuai dengan apa yang mereka impikan atau cita-citakan kelak di masa depan. Contoh CV yang menjadi patokan adalah seperti ini. Kami printkan template kertas CV nya sehingga murid mudah membuat CV yang mereka inginkan. Kami mohon maaf tidak menampilkan CV yang telah dibuat oleh murid di artikel ini karena memuat informasi-informasi pribadi dari para murid.

Belajar Ekonomi; Bab Ketenagakerjaan Simulasi Pembuatan CV dan Wawancara Kerja

Hal bagusnya adalah, banyak murid yang memutuskan untuk lanjut kuliah bahkan ada yang menuliskan di CV nya lulus S1 dan S2 dari universitas-universitas terbaik di negeri ini maupun luar negeri. Ada yang menulis lulusan Hukum, desain grafis, akuntansi dan jurusan-jurusan lainnya. Paling tidak kami mengetahui bahwa murid-murid kami memiliki impian-impian yang tinggi dan mereka semangat untuk mencapainya.

Setelah CV dibuat oleh para murid sesuai dengan apa yang mereka impikan kelak di masa depan. Langkah berikutnya kami memilih 8 orang murid yang bersedia berperan sebagai HRD. Ada 8 perusahaan dalam simulasi kali ini. Daftarnya perusahaan dan list gajinya sebagai berikut:

Kami berikan pemahaman kepada para murid yang berperan sebagai HRD bahwa mereka memiliki hak penuh untuk menerima atau menolak pelamar kerja yang mendaftar. Mereka juga berhak untuk memecat atau menegur karyawannya yang memiliki kinerja buruk. Murid yang berperan sebagai HRD memiliki otoritas penuh melakukan semua hal tersebut.

Langkah berikutnya kami instruksikan kepada murid untuk melakukan perekapan setiap penerimaan dan pengeluaran yang didapat oleh setiap murid setiap bulannya. Form yang dibuat oleh murid sebagai berikut:

Setiap murid wajib melakukan pencatatan sesuai dengan instruksi yang ada, misal pengeluaran di bulan ini Rp 3000.000,00 dan murid tersebut bekerja di perusahaan samsung dengan gaji Rp 10.000.000,00 tertulis lah saldo yang dimiliki murid tersebut Rp7.000.000,00. Begitu juga untuk murid yang menganggur, pemasukan Rp0 dan Pengeluaran Rp3.000.000,00 maka saldo minus Rp3.000.000,00

Setelah semua lengkap, HRD juga sudah memposisikan dirinya masing-masing. Kami bukakan skenario yang ada, berikut skenarionya!

Bulan seterusnya dikembalikan lagi kepada HRD masing-masing, HRD memiliki hak untuk menerima, menolak pelamar, memberikan bonus dan bahkan memecat karyawan. Jika ada lowongan yang ingin disampaikan, HRD bisa langsung umumkan secara lisan atau tulis di papan tulis atau media lainnya yang relevan. ada murid yang secara kualifikasi cocok, namun karena informasi tentang lowongan tersebut tidak sampai kepada dirinya, masih menganggurlah murid tersebut. Fenomena lainnya yang muncul adalah beberapa murid ada yang nekat mendaftar walaupun kualifikasinya tidak cocok. Demikian juga yang terjadi di dunia nyata. Kenekatan mendaftar lowongan pekerjaan yang marak terjadi walaupun kualifikasi diri dan lowongan yang ada tidak sesuai.

Dari simulasi ini murid memahami bahwa, mereka yang sudah berpendidikan bahkan ada yang menuliskan sampe gelar magister tetap menganggur. Hal ini terjadi karena kualifikasi murid tersebut dengan lowongan yang tersedia tidak cocok. Berikutnya juga terlihat ada murid yang sudah diterima di sebuah perusahaan (Perusahaan Chicken Farm) dengan gaji Rp3.000.000,00 masih tetap mencoba melamar di perusahaan Samsung dengan gaji Rp10.000.000,00. Hal ini juga terjadi di dunia nyata, dimana para pelamar atau pekerja generasi milenial tetap mencari perusahaan terbaik dan menjadikan perusahaan sebelumnya sebagai batu loncatan.

Hal terbaik yang terlihat adalah ketika pengumuman diterima atau tidaknya murid di suatu perusahaan. ada yang  teriak hore dan melakukan selebrasi. Hal ini juga fenomena yang terjadi di masyarakat. Sudah sewajarnya merasa gembira atas pencapaian yang diterimanya. Begitu juga ketika diumumkan tidak diterima, beberapa murid berteriak menunjukan kekecewaan dan kesedihannya.

Tujuan Pembelajaran dengan permainan ini, harapannya siswa dapat memahami:

  1. Proses rekrutmen dan wawancara kerja.
  2. Kriteria seleksi yang digunakan oleh perekrut dalam memilih calon karyawan.
  3. Keterampilan dan persiapan yang dibutuhkan sebagai pencari kerja untuk sukses dalam wawancara.
  4. Pentingnya persiapan dan latihan sebelum menghadapi wawancara kerja.

Simulasi Wawancara Kerja akan membantu siswa untuk lebih memahami dan mengalami secara langsung bagaimana proses seleksi calon karyawan dilakukan. Mereka juga dapat mengidentifikasi keterampilan apa yang perlu ditingkatkan dan dipersiapkan untuk menjadi calon yang lebih kompetitif dalam wawancara kerja.

Demikian, jam belajar selesai pun berbunyi. Pelajaran berkahir.
Artikel ini juga terbit di laman https://catatan-ekoakun.blogspot.com/