School Info
Friday, 28 Nov 2025
  • Selamat Datang di Website SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja
  • Selamat Datang di Website SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja
28 November 2025

Meneladani Akhlak Nabi dalam Pengelolaan Organisasi Modern

Fri, 28 November 2025 Read 11x Artikel Guru

Meneladani Akhlak Nabi dalam Pengelolaan Organisasi Modern
Oleh : Andrey Maulana, S.IP.

Pustakawan Putra SMAIT AS-Syifa Wanareja Boarding School Subang

Dalam arus cepat dunia organisasi dan manajemen saat ini, kepemimpinan yang ideal tidak hanya ditentukan oleh otoritas struktural, tetapi terutama oleh keteladanan moral dan spiritual. Pemimpin yang melekatkan nilai keshalihan kejujuran, amanah, kecerdasan, dan komunikasi yang benar akan melahirkan kepercayaan, keberkahan, serta keberlanjutan kebaikan. Nabi Muhammad SAW menjadi figur utama dalam model kepemimpinan tersebut. Empat sifat beliau shiddiq, amanah, fathanah, dan tabligh bukan hanya nilai akhlak, tetapi juga sebuah fakta merupakan prinsip universal yang sangat relevan dalam tata kelola organisasi modern.

Pengertian Kepemimpinan, Manajemen, dan Organisasi

Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan mengarahkan kelompok secara efektif guna mencapai tujuan bersama. Prinsip utamanya mencakup visi jelas, mendorong inovasi, menciptakan kolaborasi, serta meningkatkan kinerja tim melalui arah yang tepat. Kesimpulannya, kepemimpinan efektif membentuk kekuatan pendorong kesuksesan organisasi dengan pengaruh sosial timbal balik antara pemimpin dan anggota.

Manajemen
Manajemen adalah proses mengelola sumber daya melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dengan fungsi seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Prinsip-prinsipnya mencakup pembagian kerja, disiplin, kesatuan perintah, wewenang, dan tanggung jawab yang seimbang. Kesimpulannya, manajemen yang baik menjamin efisiensi melalui pemusatan wewenang yang fleksibel dan pelimpahan tugas.

Organisasi
Organisasi merupakan perserikatan orang atau kelompok yang terikat secara formal untuk mencapai tujuan bersama melalui kolaborasi terstruktur. Prinsip dasarnya meliputi tujuan bersama, wewenang dan tanggung jawab, kesamaan tugas, serta efektivitas organisasi. Kesimpulannya, organisasi berhasil ketika pembagian kerja, koordinasi, dan pengawasan mendukung pencapaian sasaran kolektif secara efisien.

Keterkaitan Ketiganya
Kepemimpinan, organisasi, dan manajemen saling terkait di mana kepemimpinan menjadi bagian pengarahan dalam manajemen, sementara organisasi menyediakan struktur untuk keduanya berfungsi. Kepemimpinan memengaruhi perilaku anggota organisasi melalui manajemen formal, menciptakan lingkungan kolaboratif untuk tujuan bersama. Secara umum, ketiganya esensial; tanpa kepemimpinan, manajemen kehilangan arah, dan organisasi gagal mencapai visi.

Empat Sifat Nabi dan Relevansinya dalam Organisasi Modern

1. Shiddiq (Kejujuran) Pilar Utama Kepercayaan

Nabi Muhammad SAW memperoleh gelar Al-Amin karena integritas dan kejujuran yang melekat pada kepribadiannya jauh sebelum masa kenabian. Allah SWT menegaskan kemuliaan sifat kejujuran para nabi dalam Surah Maryam ayat 41 yang menyebut Nabi Ibrahim sebagai “shiddîqan nabiyyâ”.

وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِبْرٰهِيْمَ ەۗ اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيْقًا نَّبِيًّا

wadzkur fil-kitâbi ibrâhîm, innahû kâna shiddîqan nabiyyâ

Ceritakanlah (Nabi Muhammad, kisah) Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur’an)! Sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat benar dan membenarkan lagi seorang nabi. (QS Maryam ayat 41)

Dalam konteks organisasi, sifat shiddiq tercermin pada:

  • transparansi laporan,
  • kejujuran dalam menyampaikan informasi,
  • serta kesesuaian antara ucapan dan tindakan.

Sabda Rasulullah SAW memperkuat prinsip ini:

 كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

(“Kalian semua adalah pemimpin, dan kalian semua akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya”)

(HR Bukhari No. 7138 muslim : 1829)
Ayat dan hadits tersebut mengingatkan bahwa integritas adalah landasan dari setiap kepemimpinan yang mendapat barokah. Sejatinya kejujuran bukan hanya etika, melainkan fondasi kemuliaan serta keberkahan organisasi.

2. Amanah (Dapat Dipercaya) Fondasi Keberlangsungan

Allah SWT memerintahkan dalam Surah An-Nisa ayat 58:

 اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًا ۢ بَصِيْرًا

Innallâha ya’murukum an tu’addul-amânâti ilâ ahlihâ wa idzâ ḫakamtum bainan-nâsi an taḫkumû bil-‘adl, innallâha ni‘immâ ya‘idhukum bih, innallâha kâna samî‘am bashîrâ

 

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Amanah mencakup tanggung jawab spiritual, moral, material, dan profesional. Dalam organisasi modern, amanah dapat diwujudkan melalui:
• pembagian tugas yang adil,
• pengelolaan program yang profesional,
• menghindari konflik kepentingan,
• menepati target dan komitmen.

Pemimpin yang amanah menjaga reputasi dan kepercayaan anggota dua unsur yang menentukan keberlanjutan sebuah organisasi.

3. Fathanah (Kecerdasan, Bijaksana)  Kemampuan Strategis dan Visioner

Fathanah mencerminkan kemampuan Nabi SAW dalam membaca situasi, menyusun strategi dakwah, serta mengelola potensi umat dengan bijak. Kecerdasan strategis ini juga menjadi kebutuhan mendasar bagi pemimpin masa kini.

هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ

huwalladzî ba‘atsa fil-ummiyyîna rasûlam min-hum yatlû ‘alaihim âyâtihî wa yuzakkîhim wa yu‘allimuhumul-kitâba wal-ḫikmata wa ing kânû ming qablu lafî dlalâlim mubîn

Dialah yang mengutus seorang Rasul (Nabi Muhammad) kepada kaum yang buta huruf dari (kalangan) mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, serta mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunah), meskipun sebelumnya mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

Sebuah kisah teladan Nabi
ketika terjadi perselisihan peletakan Hajar Aswad, Nabi ﷺ memberi solusi cerdas:
batu diletakkan di atas kain, dan seluruh pemimpin kabilah ikut mengangkatnya, maka hal ini menegaskan bahwasanya beliau merupakan ahli strategi, pemikir cepat, dan guru terbaik.

Dalam ranah organisasi, fathanah dapat diaplikasikan melalui:

  • analisis kebutuhan dan potensi (termasuk SWOT sederhana),
  • perencanaan program berbasis data dan evaluasi,
  • kemampuan adaptasi terhadap perubahan,
  • serta ketepatan mengambil keputusan yang maslahat.

Kecerdasan yang dipadu dengan akhlakul karimah melahirkan pemimpin visioner yang mampu menggerakkan perubahan positif.

4. Tabligh (Komunikasi yang benar, jelas dan bijaksana)

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ma’idah ayat 67,

يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَۗ وَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗۗ وَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ

yâ ayyuhar-rasûlu balligh mâ unzila ilaika mir rabbik, wa il lam taf‘al fa mâ ballaghta risâlatah, wallâhu ya‘shimuka minan-nâs, innallâha lâ yahdil-qaumal-kâfirîn

Artinya :
Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika engkau tidak melakukan (apa yang diperintahkan itu), berarti engkau tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah menjaga engkau dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.

Hal ini merupakan perintah kepada Nabi untuk menyampaikan amanah risalah dengan benar dan penuh hikmah. Tabligh bukan hanya penyampaian pesan, tetapi mencakup komunikasi yang jelas, aman, dan menggerakkan hati.

Dalam konteks kepemimpinan organisasi, sifat tabligh diwujudkan melalui:

  • komunikasi yang terbuka dan santun,
  • mekanisme rapat yang profesional,
  • penyampaian motivasi yang konstruktif,
  • serta ruang dialog yang menghormati kontribusi setiap anggota.

Pemimpin dengan sifat tabligh mampu mengarahkan organisasi dengan contoh akhlak kepemimpinan, nilai, moral, bijaksana dan cermat.

Dimensi Religius dalam Kepemimpinan Nabi Muhammad
Empat sifat Nabi Muhammad SAW bukan hanya teladan spiritual, tetapi juga prinsip universal yang sangat relevan untuk diterapkan pada lembaga pemerintah, swasta, sekolah, dan pesantren.
Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ

Innamā bu‘itstu li-utammima makārimal akhlāq.
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. Ahmad no. 8952).

Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati berakar pada akhlak yang baik. Semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin besar tuntutan untuk menjaga akhlaknya.

“...Hubungan antara kepemimpinan, manajemen, dan organisasi dalam lembaga pendidikan Islam adalah: 1) Kepemimpinan adalah bagian penting dari manajemen khususnya dalam fungsi pengarahan 2) Kepemimpinan dan manajemen berbeda namun pemimpin harus berperilaku sebagai manajer 3) Untuk mengelola organisasi diperlukan kepemimpinan, manajemen, dan kerja sama yang saling terkait.” (https://www.scribd.com/document/523481624/Hubungan-Kepemimpinan-manajemen-dan-organisasi-pendidikan-afiq)

Penutup :
Model Kepemimpinan Nabi sebagai Sebuah Jalan Kemuliaan

Ketika sifat shiddiq, amanah, fathanah, dan tabligh ditanamkan dalam budaya organisasi, lahirlah kepemimpinan yang membawa keteraturan, keberkahan, dan keberlanjutan kebaikan. Selain memimpin , mengatur dan memberikan intruksi, Pemimpin juga senantiasa aktif sebagai penjaga nilai, pemandu moral, dan penggerak perubahan sosial. Semoga Allah SWT membimbing para pemimpin khususnya para pemuda Islam agar mampu meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW, sehingga setiap organisasi yang mereka pimpin menjadi wasilah persatuan, kemajuan, dan keberkahan bagi Bangsa dan Negara, aamiin.

Wallahu’alam bi shawab

Referensi :
1. https://lp2m.uinssc.ac.id/pemimpin-dan-kepemimpinan-menurut-islam/
2. https://www.scribd.com/document/790285996/Manajemen-Kepemimpinan-Nabi-Muhammad-SAW
3. https://www.scribd.com/document/523481624/Hubungan-Kepemimpinan-manajemen-dan-organisasi-pendidikan-afiq

Agenda

25
Jun 2025
time : 15:11
Agenda is expired

Info Sekolah

SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja

NPSN 20404xxx
Blok Lw. Peuris RT/RW 07/02, Wanareja, Kec. Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat 41211
PHONE6281222111454
EMAILsmait-wanareja@assyifa-boardingschool.sch.id